Friday, October 27, 2017

Buat Para Suami, Begini Cara Mendidik Istri yang Baik

Dear Ayah Bunda,

Bagi anda suami yang mulai berkeluarga atau sudah lama berkeluarga, masih merasa sulit mendidik istri, setiap dinasehati malah melawan dan lain sebagainya, mungkin beberapa tips ini bisa membantu:

1. Jangan Tidak Punya Visi Misi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Ya dan hal ini pasti, apalagi nantinya suami-lah yang akan menjadi imam sekaligus kepala rumah tangga. Rasanya tidak logis jika suami tak memiliki visi hidup yang jelas. Istri akan mantap dan termotivasi untuk menjadi lebih maju dan cerdas bila suaminya memiliki visi dan misi dalam mengarungi rumah tangga...Setuju?

2. Jangan Kasar
Kasar bukan hanya secara fisik loh, tapi bisa juga dari perkataan, ataupun nada bicara, ataupun perbuatan. Dan rasanya tidak seorangpun, baik lelaki ataupun wanita, yang menyukai seseorang yang bersifat kasar ini. Kalo suami kasar, istri akan sakit hati, mungkin dengan rasa sakit ini dia akan terdidik menjadi seorang istri yang penyabar karena memang “terpaksa untuk sabar”, tapi sebagai bonus dengan sikap kasar ini juga akan mendidik istri untuk menjadi “acuh, tak peduli dan masa bodoh terhadap suami”

3. Jangan Sok Pinter
Memang sebaiknya suami harus lebih pintar dari istrinya, pintar yang dimaksud adalah pintar dalam menyikapi masalah. Namun, dalam menyikapi suatu masalah bukan berarti menganggap bodoh istrinya. Justru ketika menemui istrinya melakukan sesuatu yang menurutnya salah, seharusnya seorang suami memberi saran atau masukan ataupun mengajak istri berdiskusi dengan cara yang bijak atau mungkin sambil diselingi gurauan. Bukan malah mengolok-olok, memaki, mencela ataupun menertawakan dengan sinis kesalahan istrinya itu. Kalo seorang istri kebanyakan diolok-olok suami, lama-lama akan hilang percaya dirinya.

4. Jangan Tak Acuh terhadap kekurangan Istri
Janganlah Anda sampai jadi suami yang model seperti ini, istri jadi serba salah dan bingung memenuhi kemauan suami. Bukannya membantu memperbaiki kekurangan istri, Anda malah menjauhinya sehingga Istri menjadi bingung tanpa tahu sebab Anda menjauh darinya.

Jika Anda punya suatu keinginan katakanlah kepada Istri Anda, asalkan keinginan itu wajar dan tidak menyakiti hati Istri. Bila ada hal dari istri Anda yang tidak mengenakkan, maka Anda harus proaktif. Misalkan bila Anda ingin agar Istri Anda tidak memakai parfumnya, karena parfum ini mengingatkan Anda kepada salah satu bos wanita anda yang paling cerewet, pada hari jadi pernikahan Anda dapat membelikannya parfum lain saja atau yang Anda sukai.

Contoh lain: bila Anda merasa sayur buatan istri Anda rasanya seperti air kobokan. Mungkin Anda bisa meberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun istri seperti paket kursus masak atau membelikannya buku resep masakan yang bisa menyelamatkan selera makan Anda. Tanpa perlu mencela atau menghina hasil pekerjaan istri.

Ataupun tanpa harus memberikan hadiah, Keinginan Anda bisa terwujud. Saya yakin bila penyampaian keinginan tersebut dengan gaya bicara yang santai dan humoris justru akan menambah keakraban di rumah Anda dan plus Keinginan Anda tersampaikan!

5. Jangan Sok Mencurigakan
Tidak ada yang lebih menyakitkan hati daripada memiliki suami yang mencurigakan apalagi “sok mencurigakan”. Anehnya, justru Suami yang seperti ini senang menjudge istrinya “cerewet, cemburuan dan posesif”. Sebenarnya suami harus maklum, penasaran ataupun cemburu adalah sifat wanita dari jaman dahulu. Kebanyakan suami beralasan, ”Wah kalo Istri nanya yang sepele kayak gitu, gak usah dijawab, perempuan kapan puasnya? Mungkin bagi Suami hal itu cuma hal sepele yang tidak perlu dijawab, tetapi pahamilah bahasa wanita.

Contoh soal: Kalo istri sering tanya hal-hal sepele, ya jawab saja yang jujur, tak usah pake jawab ” Ngapain tanya-tanya”, “bukan urusan kamu”,”gak penting!”,atau “Apaaaan sieeehhh???”, tinggal jawab aja sejujurnya apa susahnya, Toh Anda memang tidak melakukan perbuatan yang buruk kan? Mengapa takut untuk mengakuinya.

Lama kelamaan rasa percaya akan tertanam di benak istri, dan yakinlah, selanjutnya istri tak akan tanya-tanya lagi, dan bonusnya adalah “positif thinking atau fikiran yang positif akan terprogram di otaknya”..

6. Jangan Tidak Realistis
Sering kali kita dengar, di pertemuan keluarga ataupun reunian, ” Wah kok kurusan nie?, “Iya, abis istri gak ngurus”, jelas-jelas istrinya ada disitu sambil mesem-mesem campur kesel.

Sebaiknya Suami lihat dulu diri sendiri, apa yang sudah diberikan. Kebanyakan kaum perempuan rela kok ngurusin suaminya sampai ke urusan tetek bengek pun, cuma mungkin yang menyulitkan kondisinya, misalnya masih tinggal di rumah mertua, jadinya kalau mau masak jdi repot, atau bebenah juga repot, karena status masih rumah mertua, takut salah, belum hapal letak benda-benda, dan jangan salah, tinggal di rumah mertua bagi Istri memerlukan adaptasi yang tidak mudah, maklum jika mungkin Istri merasa bingung “Mulai darimana Ya ngurusin Suami”.

Apalagi kalo dirumah tersebut sudah ada pembantu yang jelas-jelas dari dulu ngurusin Anda sejak masih bujangan. Hal lain yang membuat Istri tidak atau kurang besemangat ngurusin Suami adalah uang belanja yang pas-pas-an. Apalagi jika suami menuntut lebih untuk urusan pakaian, makanan atau kebutuhan lainnya, karenanya jadi susah juga berkreasi mengurus suami kalau keuangan yang pas-pas-an.

7. Jangan Pemalas, Super Jorok, dan Seenaknya sendiri
Malas, super jorok, dan seenaknya sendiri (egois) sering kali menambah permasalahan rumah tangga. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malas ,jorok, dan keegoisan seorang suami. Bisa jadi dengan sifat Anda ini, Istri yang tadinya yang rajin, senang bersih-bersih, dan pintar dandan bisa ikutan males, super jorok, dan seenaknya sendiri, Nah kalau keduanya males, jorok,dan suka-suka sendiri, siapa yang mau tanggung jawab kalau sampe berselisih paham dengan tetangga?

8. Jangan Pendiam dan Tidak Komunikatif
Tahukan Anda, Istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Oleh karena itu, rajinlah mengirim sms atau menelponnya. Misalnya pada jam makan siang. Ketahuilah bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena mis-komunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga. Dan ingat pula, Anda menikahi wanita, bukan robot, senantiasa berkomunikasi membuat Istri Anda merasa dia adalah makhluk yang pantas diajak berbicara, dan keberadaannya berharga buat Anda.

Kebanyakan para pria/suami bisa tertawa terbahak-bahak jika bersama sahabat, tetapi cemberut dan pendiam di depan istri, karena menganggap istrinya “Tidak asyik ataupun gak nyambung diajak Ngobrol”. Misalkan Anda hobi sepakbola dan Istri Anda tidak tahu apapun tentang bola, tidak ada salahnya Anda mengajak mengobrol tentang bola, anggap saja istri Anda adalah awam, dan Anda adalah pakarnya, anggap saja kelucuan pasti terjadi saat obrolan antara seorang awam dan pakar berlangsung, apalagi kalau istri Anda berjiwa humoris, bisa jadi lebih seru ketimbang obrolan sepakbola bersama teman-teman Anda….

9. Berkaca pada diri sendiri
Bila Anda setampan, sekaya, semacho Brad Pitt, mungkin tak kelewatan kalau memimpikan Istri secantik, sesukses, dan seseksi Angelina Jolie. Atau jika Anda secerdas dan sebaik hati Obama, mungkin tak aneh jika mendambakan Istri smart dan cool calm dan percaya diri seperti Michelle Obama. Percayalah akan hukum sebab akibat. Oleh sebab itu, sebelum merubah diri orang lain, terlebih dahulu kita harus memperbaiki diri kita sendiri. Sebelum menuntut pasangan harus ini dan itu, lihat dulu perkataan, perbuatan dan sikap diri kita sendiri.

Semua wanita di dunia ini pasti menginginkan suami yang sukes, apa itu? Suami yang sukses adalah suami yang bisa menjadi panutan dan contoh yang baik bagi Istri dan anak-anaknya.
Maka sadarilah bahwa “Tidak semua keinginan kita harus dikabulkan oleh Allah”. Belajarlah untuk merasa cukup dengan pasangan yang kita nikahi saat ini sebagai wujud bersyukur kepada Allah SWT dan bersyukur akan anugerah pernikahan yang diberi-Nya kepada kita, sebab…tidak semua orang di dunia ini diberikan kesempatan untuk menikah. Oleh karena itu, sayangilah pasangan kita dan merasa cukuplah dengan segala kelebihan dan kekurangannya..

aamiin

Read more...
separador

Monday, October 23, 2017

:: Ayah, Ajaklah Anakmu Bermain ::

Dear Ayah Bunda,

Jam menunjukkan pukul 05.30 ketika mobil ayah mulai dinyalakan untuk dipanaskan. Ayah harus berangkat pagi sekali bila tidak mau terjebak macet dan terlambat sampai di kantor. Bunda mengantarkan ayah di pintu sambil menggendong adek yang masih dalam usia menyusu. Kakak pun menggandeng tangan Bunda sambil terus mengajak bicara sang ayah. Ayah yang tergesa dan khawatir terlambat hanya menimpali sesekali. Itu pun ketika kakak sudah menanyakan hal yang sama berulang kali hingga membuat ayah bosan dan mulai merasa terganggu.

Jam 05.45 ayah pun berangkat ke kantor. Kakak dan adik menghabiskan waktu bercengkrama dengan bunda sepanjang hari. Bunda melakukan semua pekerjaan rumah sambil mengasuh kakak dan adik. Makanan bergizi pun terhidang. Baju tercuci dan tersetrika rapi. Rumah bersih dan wangi. Lalu bunda mengajarkan kakak membaca dengan telaten sambil menyusui adik. Malam pun tiba, Bunda dengan penuh kasih sayang menutup kegiatan hari ini dengan berkisah untuk kakak dan adik yang mulai mengantuk.

Tiba-tiba terdengar bunyi pagar rumah yang dibuka dan derum suara mobil ayah memasuki halaman. Anak-anak pun berlarian ke depan menyambut ayah.

“Ayah, kakak tadi diajari membuat pesawat oleh Bunda. Ayo Yah kita main, kakak sudah tunggu Ayah dari tadi”.
Ayah menjawab,”Sama bunda saja yah mainnya, ayah lelah sekali. Sekarang ayah mau mandi dan langsung istirahat. Jangan ganggu ayah yah, ayah kan seharian kerja cari uang untuk kalian.”

Kakak pun menggandeng bunda dan minta bunda menyimpankan pesawatnya sambil berkata,”Bunda, ayah capek yah cari uang untuk kita? Kalau begitu kakak main sama ayah hari Ahad saja yah Bun, kalau ayah sedang tidak bekerja.”

Ahad pun tiba. Ayah sudah mandi dan rapi di pagi hari. Melihat ayah sudah rapi, Kakak yang terlambat bangun langsung minta diambilkan pesawat untuk mengajak ayahnya bermain. Namun ayah berkata,”Mainnya sama bunda saja yah Nak, Ayah ada janji reuni dengan teman-teman ayah.Nanti pulang ayah belikan mainan pesawat yang bagus untuk kakak.”

“Asiiik, nanti kita main ya Yah…” seru Kakak.

Ayah pun menyahut,”Sepertinya ayah akan pulang malam hari ini, Kak. Mainnya besok sama Bunda saja yah. Yang penting, besok pagi ketika kamu bangun tidur, mainan pesawat yang baru dan bagus sudah ada di meja belajarmu.” Kakak pun mengangguk. Entah apa yang ada di hatinya…

***

Banyak dari para suami yang mengira bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab istri. Suami tidak dituntut kecuali untuk memenuhi kebutuhan materi anak-anak dan istrinya. Akibatnya, suami sering menghabiskan waktunya di luar rumah bersama rekan-rekannya dan ketika kembali ke rumah langsung beristirahat di kamar sambil meminta istrinya menemani anak-anak mereka agar tidak menganggu istirahatnya. Jika demikian keadaannya, keluarga tersebut jelas dalam keadaan bahaya (Asy-Syantut, 2005).

Ayah, tidak malukah pada Rasulullah, sang pemimpin ummat? Yang dalam kesibukannya yang tak terbayangkan, Beliau tetap menyediakan waktu bercengkrama dengan anggota keluarganya.

Ingatkah kisah bagaimana Rasulullah pernah sholat sambil menggendong Umamah? Beliau memberikan keteladanan dan contoh nyata cara sholat dan adabnya yang dirasakan langsung oleh si kecil Umamah, sekaligus memberikan ilmu kepada para sahabat.

Tidakkah kita ingin mencontoh kemesraan antara Rasulullah dengan Hasan dan Husein radhiallahu anhum ketika mereka duduk dan bercanda bersama? Bagaimana Beliau menyediakan punggung dan dadanya untuk dinaiki oleh kedua cucu kesayangannya, sambil mencium dan mendoakan mereka. Lihatlah nilai yang ditanamkan dari kedekatan emosional yang dibangun oleh Rasulullah dengan Hasan dan Husein.

Juga tidak lupa kita akan kisah dilarangnya Hasan memakan kurma sedekah. Penanaman nilai halal haram yang diberikan bahkan ketika si kecil sedang digendong di atas bahunya.

Tidakkah itu cara efektif menanamkan nilai keimanan? Gabungan antara kasih sayang, bermain dengan aktivitas fisik yang membangun kedekatan emosional , yang semuanya berpadu dengan ketegasan khas seorang ayah. VIP! Eksklusif hanya Ayah….. Ya! AYAH!

***

Ajaklah anakmu bermain, Ayah…
Mengoptimalkan waktu yang tidak banyak di antara kesibukanmu mencari nafkah,
Karena anakmu menanti dan menikmati kebersamaan bersamamu…
Itu semua adalah peranmu, Ayah…
Dalam mendidik anakmu, harapan terbesarmu, asetmu yang paling berharga
Karena hanya dirimu yang memiliki kombinasi lengkapnya…

Ayah,
Dirimu lah sang pemimpin keluarga ,
Dimana peran besar pendidikan keluarga ada di tanganmu,
Dirimu lah yang kelak akan mempertanggungjawabkan kepemimpinanmu terhadap kami semua di hadapan Allah pada akhirnya…

Penulis: Poppy Yuditya

Read more...
separador

Sunday, October 22, 2017

5 Cara Mengatasi Kemarahan Istri

5 CARA MENGATASI KEMARAHAN ISTRI

Bagaimana cara menenangkan istri yang sedang marah? Ini dia tips mengontrol diri saat istri marah dan meredam kemarahan istri. Mengarungi kehidupan  berkeluarga bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu banyak
kesabaran. Anda harus memahami dua kepribadian yang berbeda, dua manusia yang berbeda hidup bersama. Tidak mungkin, mereka akan berpikir dengan cara yang sama. Suka dan tidak suka tidak akan pernah sama. Akan ada situasi menjengkelkan. Namun keberhasilan pernikahan terletak pada bagaimana kita “men-setting” diri kita untuk dapat mengatasi situasi ini. Dalam artikel singkat ini, saya akan berbagi dengan Anda beberapa tips (untuk pria) bagaimana untuk menenangkan istri Anda yang marah, dengan tips manajemen kemarahan.

Istri Anda marah? Apakah dia berteriak pada Anda?. Jangan khawatir, itu sangat normal. Tanyakan ayahmu berapa kali ibumu berteriak padanya. Kita semua berteriak. Ini adalah sifat manusia. Jika dia tidak berteriak. Ini adalah situasi yang berbahaya karena itu artinya dia memendam emosinya, yang nantinya akan keluar dalam bentuk yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips untuk manajemen kemarahan atau meredam marah istri dan cara mengendalikan emosi bagi suami.

1. Tutup mulut dan tersenyum
Apakah Anda secara emosional cukup kuat untuk melakukan hal ini? Ketika istri Anda mulai berteriak pada Anda untuk sesuatu yang tidak pernah Anda lakukan atau karena sesuatu yang Anda lupa,  bukannya berteriak kembali atau berdebat kembali, apakah Anda cukup berani untuk tersenyum padanya. Kedengarannya sulit, tapi pasti bisa.

Anda mungkin berpikir itu cukup bodoh untuk melakukannya, tetapi jika Anda bisa melakukan itu Anda akan membuatnya merasa bahwa dia begitu bodoh untuk berteriak dan pikirannya sendiri akan memaksa dia untuk tenang. Terlebih lagi, jika dia bisa membuat Anda marah, ini berarti dia memiliki kontrol atas emosi Anda. Jadi kendalikan saraf Anda dan tersenyumlah padanya ketika dia berteriak.

2. Mengakui dengan sepenuh hati
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Tak seorang pun di dunia ini yang belum pernah melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan adalah manusiawi, tetapi mengakui kesalahan adalah tindakan yang sangat hebat. Dia juga akan merasa hebat ketika Anda mengakui kesalahan Anda. Tapi jangan lakukan itu dengan cara merendahkan diri. ”

3. Mendengarkannya
Dia mungkin berteriak pada Anda karena bosnya di kantor tidak mendengarkannya atau temannya tidak punya waktu untuk mendengarkan dia. Banyak orang di dunia ini mengalami depresi karena tidak ada orang tempat dia berbagi untuk mendengarkan permasalahan mereka. Anggaplah ini sebagai amal baik dan cobalah untuk mendengarkan saat dia marah-marah berteriak.bertengkar

4. Mengakui dirinya
Ini menunjukkan bahwa Anda menghormatinya. Tapi ini bukan berarti Anda setuju dengannya. Jika kemarahannya dipicu oleh orang lain mungkin karena menurutnya dia mendapatkan ketidakadilan atau karena dia kehilangan kendali.

5. Pergi keluar
Jika dia marah pada Anda, lebih baik Anda pergi keluar untuk berjalan-jalan dan kembali pada saat ia sudah “dingin”. Tapi jika dia marah pada orang lain,Anda berdua lebih baik pergi keluar untuk berjalan-jalan.

Pergilah untuk refreshing dan bersantai, setidaknya itu membantu dia untuk merasa lebih tenang. Biasanya wanita merasa menjadi lebih tenang jika Anda mengatakan padanya bahwa Anda juga merasakan bagaimana rasanya ada orang lain berbuat salah yang membuatnya jadi marah (jika dia yang salah, ini bukanlah waktu yang tepat untuk membuka matanya akan kesalahannya). Atau dengan kata lain, jika dia merasa ada seseorang yang mendukung dia, dia akan merasa lebih tenang dan hormonnya akan kembali ke keadaan normal.

Pernah dengar cerita Umar Bin Khathab dimarahi istrinya?, Untuk yang belum, saya ceritakan secara singkat. Saat Umar Bin Khtahab menjadi khalifah, ada seorang sahabat lain yang ingin mengadukan masalah yang dihadapinya, yaitu dimarahi oleh istrinya. Saat mendatangi rumah khalifah yang saat itu kebetulan pintunya sedikit terbuka, sahabat yang satu ini tidak sengaja melihat Umar sedang dimarahi dan diomeli habis-habisan oleh istrinya. Hampir saja ia tidak jadi mengadukan permasalahannya pada sang Khalifah karena melihat Umar mengalami masalah yang sama dan bahkan lebih berat dari yang dialaminya. Namun karena dia terlihat oleh Umar Bin Khathab dan akhirnya Umar berkali-kali menanyakan keperluannya juga telah berjanji akan membantu setiap permasalahan rakyatnya dalam kondisi apapun, akhirnya sahabat yang satu ini bercerita juga tentang permasalahannya walaupun dengan muka merah karena malu.

Saat itu Umar Bin Khatab mengajaknya keluar dan berkeliling rumahnya yang kecil dan sederhana. Kemudian Khalifah Umar Bin Khathab berkata “Kamu lihat rumahku yang sangat sederhana ini, jangankan untuk mempunyai seorang pembantu, kadang untuk kebutuhan sehari-hari pun aku tidak bisa memberikan yang layak pada istriku, sedangkan aku sendiri begitu sibuk sebagai khalifah dan tidak mampu membantu pekerjan istriku”.

Kemudian Umar melanjutkan, “Apa kamu tahu betapa beratnya beban yang dia tanggung, dia membersihkan seisi rumah sendirian, kemudian memasak untukku, juga merawat dan mendidik anak-anakku. Semuanya dia lakukan sendiri karena aku tidak mampu membayar pembantu untuk membantu meringankan tugas-tugasnya. Memuliakan seorang istri di rumah adalah tugas seorang suami. Untuk itu sekedar diomeli oleh istri, kenapa saya mesti marah, jika melihat pengorbanan yang dia lakukan demi keluarga.”

Read more...
separador

7 Hal yang Bikin Wanita jadi Durhaka kepada Suami

HATI-HATI!! 7 Hal ini Bisa Membuat Wanita jadi durhaka kepada Suami!! Nomor 4 Paling Sering Diabaikan

Dear Ayah Bunda,

Pernikahan yang indah menjadi idaman bagi setiap wanita. Terlebih lagi jika mereka mendapatkan suami sholeh yang mampu membimbing mereka ke jalan Allah SWT. Sehingga pernikahan tersebut dapat bahagia dunia dan akhirat. Namun, ternyata pernikahan yang diidam-idamkan tersebut bisa menjadi awal masuknya seorang wanita ke jurang neraka karena berbuat durhaka terhadap suaminya.

Mungkin banyak wanita yang tidak menyadari bahwa ada beberapa tindakan mereka terhadap suami yang justru menjerumuskannya ke neraka. Hal yang dianggap biasa untuk dilakukan tenyata ada yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah 7 hal yang bisa buat wanita menjadi durhaka setelah menikah.

1. Menuntut Keluarga Yang Ideal dan Sempurna

Banyak wanita yang membayangkan sebuah pernikahan yang indah. Bahkan di antara mereka ada yang menginginkan kehidupan selayaknya yang ada di sinetron atau novel-novel fiksi setelah menikah. Seperti hidup berkecukupan, bahagia, tidak repot dan bisa melakukan apapun yang diinginkan. Gambaran yang demikian lah yang akhirnya membuat mereka terobsesi untuk memiliki keluarga yang ideal dan sempurna.

Namun, ketika membayangkan hal tersebut wanita cendrung tidak memikirkan masalah keuangan, kelelahan, dan segudang problematika dalam sebuah rumah tangga. Nah, ketika harus menghadapi situasi sulit tersebut maka mereka kurang bisa untuk menerima keadaan. Hal ini biasanya akan membuat wanita suka menuntut agar suaminya bisa membina keluarga mereka sesuai dengan gambaran ideal yang diimpikan sebelum menikah.

Solusi terbaik agar wanita tersebut tidak menjadi durhaka setelah menikah adalah menambah pemahaman yang utuh mengenai problematika yang ada di dalam rumah tangga sebelum menikah. Itu dapat dilakukan dengan sharing kepada lembaga perkawinan atau anggota keluarga yang berpengalaman.

2. Nusyus (Tidak Taat Kepada Suami)

Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh serta tidak taatnya seorang wanita kepada suaminya. Wanita yang suka melanggar perintah suaminya ini dapat dikategorikan sebagai wanita durhaka. Banyak sikap yang menunjukkan bahwa seorang wanita menjadi durhaka kepada suaminya, antara lain menolak ajakan suami ketika mengajaknya tidur, menghianati suami, memasukkan orang yang tidak disukai suami ke dalam rumah.

Tidak hanya itu ssja, ternyata lalai dalam melayani suami juga termasuk sikap nusyus. Menghambur-hamburkan uang dan berbicara kasar kepada suami, menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, keluar tanpa izin, dan menyebarkan aib serta rahasia suami juga dapat menjerumuskan wanita menjadi seseorang yang durhaka. Untuk itu, menjadi seorang istri haruslah bisa menempatkan ketaatan kepada suamu di atas segala-galanya. Namun bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah SWT.

3. Tidak Suka Terhadap Keluarga Suami

Banyak wanita yang menginginkan supaya semua perhatian serta kasih sayang suami hanya untuk dirinya seorang. Perhatian si suami ini tidak boleh terbagi meskipun dengan orang tua suaminya. Padahal sebenarnya suami juga harus berbakti dan memuliakan orang tua terutama ibunya.

Kecemburuan tersebut dapat terlihat ketika mereka mereka tinggal di rumah orang tua si suami. Si wanita akan mengganggap bahwa ibu mertuanya itu adalah pesaing utama dalam mendapatkan cinta, dan perhatian dari sang suami. Karena rasa cemburunya tersebut membuat istri berani menghina dan melecehkan orang tua suaminya. Bahkan tidak jarang, ia berani untuk meminta suaminya berbuat durhaka terhadap orangtuanya.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istrinya. Itulah yang mendasari ia untu menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara. Namun, pada dasarnya ikatan sebuah pernikahan itu tidak hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan tetapi juga antar keluarga. Untuk itulah antara suami dan istri harus menjaga hubungan baik dengan keluarga masing-masing dan sebaliknya.

4. Tidak Bisa Menjaga Penampilannya

Banyak istri yang berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah. Keadaan sebaliknya justru terjadi ketika dirinya berada di hadapan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, hanya menggunakan pakaian seadaannya, rambut tidak tertata, jangankan menggunakan parfum terkadang aroma dapur yang menyengatlah yang tercium di hidung suami.

Sebenarnya, hal seperti ini tidak patut untuk dipelihara. Bisa jadi, ketika terus menerus dilakukan maka akan membuat suami menjadi tidak betah di rumah. Ia akan lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah. Untuk itu, berhias semestinya hanya ditunjukkan kepada suami dan janganlah memamerkan kecantikan di khalayak umum karena hanya suamilah yang berhak untuk melihat suami itu.

5. Mengungkit-Ungkit Kebaikan

Semua orang tentu pernah melakukan sebuah kebaikan, tanpa terkecuali seorang istri. Namun, kebaikan tersebut justru akan menjadi masalah ketika kebaikan itu diungkit-ungkit di hadapan suami dalam rangka pamer atau riya. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]

6. Sibuk di luar rumah

Menjadi seorang wanita karir memang tidak dilarang dalam Islam selagi mendapatkan izin dari suami. Namun, ketika si istri terlalu banyak melakukan kesibukan di luar rumah itulah yang tidak diperbolehkan. Terlebih lagi jika kesibukan tersebut membuat istri mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya .

Ketika suami pulang ke rumah dari bekerja, lalu mendapati semua pekerjaan belum terselesaikan dengan baik akan membuat hubungan rumah tangga menjadi tidak baik. Bila terjadi terus menerus akan membuat si suami tidak betah berada di rumah. Ketika wanita tidak bisa menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai istri maka ketika itulah ia menjadi seorang wanita yang durhaka karena lalai terhadap tugasnya.

7. Cemburu Buta

Perasaan cemburu memang menjadi tabiat wanita yang menjadi ekspresi cinta. Namun, ketika perasaan cemburu tersebut tidak beralasan dan sudah keterlaluan akan membuat rasa cemburu ini berubah menjadi cemburu yang tercela.

Biasanya, cemburu yang diisyaratkan oleh istri adalah cemburu karena kemaksiatan yang dilakukan oleh sang suami seperti berzina, zalim, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini maka hal tersebut adalah sebuah cemburu yang terpuji. Namun, jika hanya sebuah dugaan belaka tanpa bukti dan fakta maka inilah yang kemudian menjadi cemburu yang tercela.

Itulah 7 hal yang bisa membuat wanita menjadi durhaka setelah menikah. Untuk itu, sebagai seorang wanita kita harus mampu belajar menjadi istri yang baik dan sholehah agar tidak menjerumuskan diri dan suami ke lubang neraka. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari artikel ini, terima kasih telah membaca.

Read more...
separador

Followers