DIA tidak cantik seperti perempuan kebanyakan. Tanpa bulu mata lentik
palsu, bibir merah karena gincu, dan senyumnya tidak menggoda melainkan
penyejuk kalbu.
Matanya tidak
indah pun tidak redup, biasa-biasa saja. Justru terkadang matanya
tetlihat bengkak dan sembab. Tapi dia tidak pernah menyembunyikannya
dengan maskara, eyeliner dan eye shadow karena memang dia tidak mengerti
cara menggunakannya.
Hidungnya juga tidak mancung, pun pipinya tak semulus pualam. Namun, dia
tidak mengoleskan pemerah pipi untuk menambah kecantikan. Dia hanya
menggunakan bedak biasa, itupun terlihat seperti dia tidak memakai
bedak.
Kendatipun dikelilingi teman-teman cantik dengan 'benda' tersebut, dia tak peduli dengan pandangan orang dan tidak pula mau terbawa arus trend. Bukan berarti kudet, hanya saja dia merasa itu tidak perlu dan belum saatnya.
Cantik dengan caranya.
Bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya. Biarlah orang mau berkata apa, dia tidak peduli. Yang penting tidak berlebihan dalam 'bergaya' dan tidak pula menarik perhatian kaum Adam.
Sesederhana itu pun dia tak enak hati, sebab masih merasa ada mata-mata 'nakal' yang memerhatikan.
Sulitkah menjadi dia?
Tak ada yang menyukai?
Tak ada yang memerhati?
Sulit memang awalnya. Karena..........
*IslamPos
Kendatipun dikelilingi teman-teman cantik dengan 'benda' tersebut, dia tak peduli dengan pandangan orang dan tidak pula mau terbawa arus trend. Bukan berarti kudet, hanya saja dia merasa itu tidak perlu dan belum saatnya.
Cantik dengan caranya.
Bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya. Biarlah orang mau berkata apa, dia tidak peduli. Yang penting tidak berlebihan dalam 'bergaya' dan tidak pula menarik perhatian kaum Adam.
Sesederhana itu pun dia tak enak hati, sebab masih merasa ada mata-mata 'nakal' yang memerhatikan.
Sulitkah menjadi dia?
Tak ada yang menyukai?
Tak ada yang memerhati?
Sulit memang awalnya. Karena..........
*IslamPos