Saturday, October 1, 2016

Peristwa penting dan amalan di bulan Muharram yang mungkin belum kita ketahui

Hari ini, Minggu 2 Oktober 2016, bertepatan dg tahun baru umat Islam, yaitu 1 Muharram 1438 H, aku akan menuliskan mengetikkan dan mempostkan sebuah tulisan – yg semoga bermanfaat – bagi kita semua. Harapannya sih tulisan ini akan menambah referensi pengetahuan keagamaan kita, khususnya yg berkaitan dg bulan Muharram.

Pembaca >>> Apa itu?

Sabar... Stay tune di blog ini...

Pembaca >>> --------

Selain bulan Ramadhan, bulan Muharram juga disebut-sebut sebagai salah satu bulan yg istimewa. Yg katanya memiliki khasiat (read : keutamaan atau fadilah) tertentu, yg kalau kita beribadah dan melakukan perbuatan2 baik (maaf atas tulisan tanpa EYD yg benar) akan terampuni segala macam dosa dan mendapatkan pahala yg melimpah ruah. So, di sinilah akan aku beritahukan tentang peristiwa2 yg melatarbelakangi amalan2 di Bulan Muharram yg memiliki keutamaan2 yg luar biasa yg mungkin kita belum tahu.

Mula2, biarkan aku bercerita sedikit...

Dahulu kaum Quraisy berpuasa ‘Asyura’ pd masa jahiliyah dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Setelah berhijrah ke Madinah, beliau tetap berpuasa ‘Asyura’ dan memerintahkan para shahabat utk berpuasa pd hari itu. Lalu setelah diwajibkan puasa di bulan Ramadlan, maka beliau bersabda, “Barangsiapa yg ingin berpuasa ‘Asyura’ silakan berpuasa, dan barangsiapa yg ingin meninggalkannya silakan tdk berpuasa”. [HR. Muslim juz 2, hal. 792]

Jadi, kita umat Islam diberi kebebasan (tdk diwajibkan) berpuasa. Mau berpuasa ‘Asyura’ silakan, enggak juga gak apa2. Puasa ‘Ayura’ yaitu hari yg ke sepuluh di bulan Muharram. Lalu, setelah Nabi SAW tahu kalau tanggal 10 Muharram adl hari yg diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, maka Nabi SAW berniat tahun depan beliau akan berpuasa Taasi’a (hari ke sembilan), biar tdk menyamai kaum Yahudi dan Nasrani. Tapi belum sampai tahun berikutnya, Nabi SAW wafat. [HR. Muslim juz 2, hal. 798].

Pembaca >>> Beratri kita boleh puasa di tanggal 9-nya?

Iya, boleh. Karena Nabi SAW telah meniatkan utk berpuasa tanggal 9-nya, namun keburu wafat. Tapi kalau mau puasa di tanggal 10-nya aja juga boleh. Tdk puasa aja boleh. Asalkan shalat jalan terus.

Pembaca >>> ---------

Dan selanjutnya, selain amalan puasa tanggal 9 dan 10 Bulan Muharram, ternyata masih ada amalan2 dg pahala luar biasa dan peristiwa2 sangat penting dan bersejarah yg terjadi di Bulan Muharram. So, di sini, isi hadits-nya akan aku jabarkan point per point aja, biar lebih jelas. Mungkin di antara kalian ada yg pernah mengamalkan salah satu atau salah dua atau bahkan salah semua dr daftar berikut ini.
1.        Maka berpuasalah kalian (ummat Islam) pada hari itu dan berilah kelonggaran nafqah untuk keluarga pada hari itu, karena barangsiapa memberikan kelonggaran nafqah pada keluarganya dari hartanya pada hari ‘Asyura’, Allah akan meluaskan rezqinya pada tahun itu.
2.        Maka berpuasalah kalian pada hari itu, karena pada hari itu Allah telah menerima taubatnya Nabi Adam.
3.        Pada hari itu Allah mengangkat Nabi Idris ke tempat yang tertinggi.
4.        Pada hari itu Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api.
5.        Pada hari itu Allah mengeluarkan Nabi Nuh dari kapal.
6.        Pada hari itu Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa.
7.        Pada hari itu Allah menebusi (mengganti) Nabi Isma’il dari sembelihan.
8.        Pada hari itu Allah mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara.
9.        Pada hari itu Allah mengembalikan penglihatan Nabi Ya’qub.
10.    Pada hari itu Allah menghilangkan bala’ (penderitaan) Nabi Ayyub.
11.    Pada hari itu Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari perut ikan.
12.    Pada hari itu Allah membelah laut untuk Bani Israil.
13.    Pada hari itu Allah mengampuni dosa Nabi Muhammad, yang terdahulu maupun yang akan datang.
14.    Pada hari itu Nabi Musa menyeberang laut (Merah).
15.    Pada hari itu Allah Ta’aalaa menurunkan taubat kepada kaumnya Nabi Yunus.
16.    Maka barangsiapa puasa pada hari itu, akan menjadi kaffarah (penebus dosa) selama empat puluh tahun.
17.    Pertamanya hari Allah menciptakan dunia ini adalah hari ‘Asyura’.
18.    Pertamanya turun hujan dari langit adalah hari ‘Asyura’.
19.    Pertamanya rahmat turun adalah hari ‘Asyura’.
20.    Maka barangsiapa puasa ‘Asyura’, seolah-olah ia puasa satu tahun penuh. Dan itu adalah puasanya para Nabi.
21.    Barangsiapa yang menghidupkan malam ‘Asyura’, seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta’aalaa seperti ibadahnya penghuni langit yang tujuh.
22.    Barangsiapa yang shalat empat rekaat, dan setiap rekaat membaca Al-Fatihah satu kali, dan membaca Qulhuwalloohu ahad lima puluh kali, maka Allah mengampuni dosanya lima puluh tahun yang lalu dan lima puluh tahun yang akan datang, dan Allah akan membangunkan untuknya satu juta mimbar dari cahaya di tempat yang tertinggi.
23.    Barangsiapa memberi minum seteguk air, maka seolah-olah ia tidak pernah berma’shiyat kepada Allah, walaupun sekejap mata.
24.    Barangsiapa memberi makan sampai kenyang pada keluarga orang-orang yang miskin pada hari ‘Asyura’, ia akan melewati shirath secepat kilat.
25.    Barangsiapa bersedekah dengan satu sedekah pada hari 'Asyura', maka seolah-olah ia tidak pernah menolak orang yang meminta.
26.    Barangsiapa mandi pada hari 'Asyura', maka ia tidak pernah sakit melainkan sakit ketika akan mati.
27.    Barangsiapa yang memakai celak pada hari ‘Asyura’ maka pada tahun itu pandangan kedua matanya tidak akan kabur.
28.    Barangsiapa yang mengusapkan tangannya pada kepala anak yatim, maka seolah-olah ia berbuat baik kepada semua anak yatim anak Adam.
29.    Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’ maka Allah akan memberi pahala sepuluh ribu malaikat.
30.    Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’ maka Allah akan memberi pahala seribu hajji dan ‘umrah.
31.    Barangsiapa puasa pada hari ‘Asyura’, maka Allah akan memberi pahala seribu orang yang mati syahid.
32.    Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka dicatat untuknya pahala (sebesar) tujuh langit.
33.    Pada hari itu Allah menciptakan langit, bumi, gunung dan laut.
34.    Allah menciptakan ‘Arsy pada hari ‘Asyura’,
35.    menciptakan qalam (pena) pada hari ‘Asyura’,
36.    menciptakan Al-Lauhul Mahfudh pada hari ‘Asyura’,
37.    menciptakan malaikat Jibril pada hari ‘Asyura’,
38.    mengangkat Nabi ‘Isa pada hari ‘Asyura’,
39.    memberikan kerajaan kepada Nabi Sulaiman pada hari ‘Asyura’.
40.    Hari qiyamat akan terjadi pada hari ‘Asyura’.
41.    Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari ‘Asyura’, maka seolah-olah ia menjenguk orang-orang yang sakit dari anak Adam semuanya.

Gimana? Amazing bukan? Melakukan amalan sekecil dan semudah itu aja sudah bisa dpt pahala luar biasa. *senyum jumawa*

Pembaca >>> *mikir* [orang logis dan kritis pasti akan memikirkannya dulu sebelum menerima], lalu bertanya : Wah, sepertinya tanggal favorit Allah adl tanggal 10 Bulan Muharram ya? Jadi kalau Allah mau bikin sesuatu dipaskan dulu di hari ‘Asyura’. Gimana cara ngitungnya sehingga bisa tahu dg pasti hari terjadinya sesuatu yg udah sekian ratus tahun yg lalu? Oke, tarohlah Allah yg ngasih tahu sederetan peristiwa dan amalan itu lewat Nabi SAW. Kalau kita ambil sumber dr Al-Qur’an itu udah pasti, jelas, dan tdk ada keraguan di dalamnya. Tapi kalau kita ambil sumber dari hadist, misalnya, harus kita check dulu status hadist-nya itu gimana. So, kita ganti pertanyaan di atas tadi menjadi : Sumber hadits-nya mana? Referensinya mana? Gimana kevalidannya? Bisa2nya kamu bilang dan nyebarin hal2 spt tanpa sumber yg jelas dan pasti.

Eh... Itu... Anu... Hmm...

Pembaca yg kritis tadi >>> Anu, anu apa? Anunya siapa?

Sebentar2... *ribut dan ribet nyari sesuatu*
Aha!! Sumbernya... Hmm... Diambil dari kitab “Al-Maudluu’aat oleh Al-Imam Abul Faraj ‘Abdur Rahman bin ‘Aliy bin Al-Jauziy, Al-Qurasyi juz 2, Hal. 200. HADITS INI PALSU.

JGERR!! PALSU!!
Pe – A – eL – eS – U. PALSU!! *shock*

Kalau kita dikasih uang palsu, pasti gak mau. Kenapa? Karena gak laku. Makanya diterapkan 3D (dilihat, diraba, diterawang) atau pakai sinar UV biar gak kena uang palsu. Giliran dikasih hadits palsu, kita tak tahu menahu tapi juga gak berusaha mencari tahu, padahal sama2 gak laku.  Benar begitu?

So, waspadai hadits palsu!
separador

0 comments:

Post a Comment

Followers