Hari ini, Minggu 2 Oktober 2016, bertepatan dg tahun
baru umat Islam, yaitu 1 Muharram 1438 H, aku akan menuliskan
mengetikkan dan mempostkan sebuah tulisan – yg semoga bermanfaat – bagi kita
semua. Harapannya sih tulisan ini akan menambah referensi pengetahuan keagamaan
kita, khususnya yg berkaitan dg bulan Muharram.
Pembaca >>> Apa itu?
Sabar... Stay tune di blog ini...
Pembaca >>> --------
Selain bulan Ramadhan, bulan Muharram juga
disebut-sebut sebagai salah satu bulan yg istimewa. Yg katanya memiliki khasiat
(read : keutamaan atau fadilah) tertentu, yg kalau kita beribadah dan melakukan
perbuatan2 baik (maaf atas tulisan tanpa EYD yg benar) akan terampuni segala
macam dosa dan mendapatkan pahala yg melimpah ruah. So, di sinilah akan aku
beritahukan tentang peristiwa2 yg melatarbelakangi amalan2 di Bulan Muharram yg
memiliki keutamaan2 yg luar biasa yg mungkin kita belum tahu.
Mula2, biarkan aku bercerita sedikit...
Dahulu kaum Quraisy berpuasa ‘Asyura’ pd masa jahiliyah
dan Rasulullah SAW juga berpuasa. Setelah berhijrah ke Madinah, beliau tetap
berpuasa ‘Asyura’ dan memerintahkan para
shahabat utk berpuasa pd hari itu. Lalu setelah diwajibkan puasa di bulan
Ramadlan, maka beliau bersabda, “Barangsiapa yg ingin berpuasa ‘Asyura’
silakan berpuasa, dan barangsiapa yg ingin meninggalkannya silakan tdk
berpuasa”. [HR. Muslim juz 2, hal. 792]
Jadi, kita umat Islam diberi kebebasan (tdk
diwajibkan) berpuasa. Mau berpuasa ‘Asyura’ silakan, enggak juga gak apa2. Puasa
‘Ayura’ yaitu hari yg ke sepuluh di bulan Muharram. Lalu, setelah Nabi SAW tahu
kalau tanggal 10 Muharram adl hari yg diagung-agungkan oleh kaum Yahudi dan
Nasrani, maka Nabi SAW berniat tahun depan beliau akan berpuasa Taasi’a (hari
ke sembilan), biar tdk menyamai kaum Yahudi dan Nasrani. Tapi belum sampai
tahun berikutnya, Nabi SAW wafat. [HR. Muslim juz 2, hal. 798].
Pembaca >>> Beratri kita boleh puasa di
tanggal 9-nya?
Iya, boleh. Karena Nabi SAW telah meniatkan utk
berpuasa tanggal 9-nya, namun keburu wafat. Tapi kalau mau puasa di tanggal
10-nya aja juga boleh. Tdk puasa aja boleh. Asalkan shalat jalan terus.
Pembaca >>> ---------
Dan selanjutnya, selain amalan puasa tanggal 9 dan
10 Bulan Muharram, ternyata masih ada amalan2 dg pahala luar biasa dan peristiwa2
sangat penting dan bersejarah yg terjadi di Bulan Muharram. So, di sini, isi hadits-nya
akan aku jabarkan point per point aja, biar lebih jelas. Mungkin di antara
kalian ada yg pernah mengamalkan salah satu atau salah dua atau bahkan salah
semua dr daftar berikut ini.
1.
Maka berpuasalah
kalian (ummat Islam) pada hari itu dan berilah kelonggaran nafqah untuk
keluarga pada hari itu, karena barangsiapa memberikan kelonggaran nafqah pada
keluarganya dari hartanya pada hari ‘Asyura’, Allah akan meluaskan rezqinya pada
tahun itu.
2.
Maka
berpuasalah kalian pada hari itu, karena pada hari itu Allah telah menerima
taubatnya Nabi Adam.
3.
Pada hari itu
Allah mengangkat Nabi Idris ke tempat yang tertinggi.
4.
Pada hari itu
Allah menyelamatkan Nabi Ibrahim dari api.
5.
Pada hari itu
Allah mengeluarkan Nabi Nuh dari kapal.
6.
Pada hari itu
Allah menurunkan Taurat kepada Nabi Musa.
7.
Pada hari itu
Allah menebusi (mengganti) Nabi Isma’il dari sembelihan.
8.
Pada hari itu
Allah mengeluarkan Nabi Yusuf dari penjara.
9.
Pada hari itu
Allah mengembalikan penglihatan Nabi Ya’qub.
10. Pada hari itu Allah menghilangkan bala’
(penderitaan) Nabi Ayyub.
11. Pada hari itu Allah mengeluarkan Nabi Yunus dari
perut ikan.
12. Pada hari itu Allah membelah laut untuk Bani
Israil.
13. Pada hari itu Allah mengampuni dosa Nabi Muhammad,
yang terdahulu maupun yang akan datang.
14. Pada hari itu Nabi Musa menyeberang laut (Merah).
15. Pada hari itu Allah Ta’aalaa menurunkan taubat
kepada kaumnya Nabi Yunus.
16. Maka barangsiapa puasa pada hari itu, akan menjadi
kaffarah (penebus dosa) selama empat puluh tahun.
17. Pertamanya hari Allah menciptakan dunia ini adalah hari
‘Asyura’.
18. Pertamanya turun hujan dari langit adalah hari
‘Asyura’.
19. Pertamanya rahmat turun adalah hari ‘Asyura’.
20. Maka barangsiapa puasa ‘Asyura’, seolah-olah ia puasa
satu tahun penuh. Dan itu adalah puasanya para Nabi.
21. Barangsiapa yang menghidupkan malam ‘Asyura’,
seolah-olah ia beribadah kepada Allah Ta’aalaa seperti ibadahnya penghuni
langit yang tujuh.
22. Barangsiapa yang shalat empat rekaat, dan setiap
rekaat membaca Al-Fatihah satu kali, dan membaca Qulhuwalloohu ahad lima puluh
kali, maka Allah mengampuni dosanya lima puluh tahun yang lalu dan lima puluh
tahun yang akan datang, dan Allah akan membangunkan untuknya satu juta mimbar
dari cahaya di tempat yang tertinggi.
23. Barangsiapa memberi minum seteguk air, maka
seolah-olah ia tidak pernah berma’shiyat kepada Allah, walaupun sekejap mata.
24. Barangsiapa memberi makan sampai kenyang pada
keluarga orang-orang yang miskin pada hari ‘Asyura’, ia akan melewati shirath
secepat kilat.
25. Barangsiapa bersedekah dengan satu sedekah pada
hari 'Asyura', maka seolah-olah ia tidak pernah menolak orang yang meminta.
26. Barangsiapa mandi pada hari 'Asyura', maka ia tidak
pernah sakit melainkan sakit ketika akan mati.
27. Barangsiapa yang memakai celak pada hari ‘Asyura’
maka pada tahun itu pandangan kedua matanya tidak akan kabur.
28. Barangsiapa yang mengusapkan tangannya pada kepala
anak yatim, maka seolah-olah ia berbuat baik kepada semua anak yatim anak Adam.
29. Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’ maka Allah
akan memberi pahala sepuluh ribu malaikat.
30. Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’ maka Allah
akan memberi pahala seribu hajji dan ‘umrah.
31. Barangsiapa puasa pada hari ‘Asyura’, maka Allah
akan memberi pahala seribu orang yang mati syahid.
32. Barangsiapa berpuasa pada hari ‘Asyura’, maka dicatat
untuknya pahala (sebesar) tujuh langit.
33. Pada hari itu Allah menciptakan langit, bumi,
gunung dan laut.
34. Allah menciptakan ‘Arsy pada hari ‘Asyura’,
35. menciptakan qalam (pena) pada hari ‘Asyura’,
36. menciptakan Al-Lauhul Mahfudh pada hari ‘Asyura’,
37. menciptakan malaikat Jibril pada hari ‘Asyura’,
38. mengangkat Nabi ‘Isa pada hari ‘Asyura’,
39. memberikan kerajaan kepada Nabi Sulaiman pada hari ‘Asyura’.
40. Hari qiyamat akan terjadi pada hari ‘Asyura’.
41. Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari
‘Asyura’, maka seolah-olah ia menjenguk orang-orang yang sakit dari anak Adam
semuanya.
Gimana?
Amazing bukan? Melakukan amalan sekecil dan semudah itu aja sudah bisa dpt
pahala luar biasa. *senyum jumawa*
Pembaca
>>> *mikir* [orang logis dan kritis pasti akan memikirkannya dulu
sebelum menerima], lalu bertanya : Wah, sepertinya tanggal favorit Allah adl
tanggal 10 Bulan Muharram ya? Jadi kalau Allah mau bikin sesuatu dipaskan dulu di
hari ‘Asyura’. Gimana cara ngitungnya sehingga bisa tahu dg pasti hari
terjadinya sesuatu yg udah sekian ratus tahun yg lalu? Oke, tarohlah Allah yg
ngasih tahu sederetan peristiwa dan amalan itu lewat Nabi SAW. Kalau kita ambil
sumber dr Al-Qur’an itu udah pasti, jelas, dan tdk ada keraguan di dalamnya. Tapi
kalau kita ambil sumber dari hadist, misalnya, harus kita check dulu status
hadist-nya itu gimana. So, kita ganti pertanyaan di atas tadi menjadi : Sumber hadits-nya
mana? Referensinya mana? Gimana kevalidannya? Bisa2nya kamu bilang dan nyebarin
hal2 spt tanpa sumber yg jelas dan pasti.
Eh...
Itu... Anu... Hmm...
Pembaca
yg kritis tadi >>> Anu, anu apa? Anunya siapa?
Sebentar2...
*ribut dan ribet nyari sesuatu*
Aha!!
Sumbernya... Hmm... Diambil dari kitab
“Al-Maudluu’aat oleh Al-Imam Abul Faraj ‘Abdur Rahman bin ‘Aliy bin Al-Jauziy,
Al-Qurasyi juz 2, Hal. 200. HADITS INI
PALSU.
JGERR!! PALSU!!
Pe – A – eL – eS – U. PALSU!! *shock*
Kalau
kita dikasih uang palsu, pasti gak mau. Kenapa? Karena gak laku. Makanya diterapkan
3D (dilihat, diraba, diterawang) atau pakai sinar UV biar gak kena uang palsu. Giliran
dikasih hadits palsu, kita tak tahu menahu tapi juga gak berusaha mencari tahu,
padahal sama2 gak laku. Benar begitu?
So, waspadai hadits palsu!
0 comments:
Post a Comment