Friday, December 9, 2016

Bus Mira Sabtu Sore

Haiii... /

Hello, it's me
I was wondering if after all these years you'd like to meet
To go over everything
They say that time's supposed to heal ya, but I ain't done much healing... 

Eh, eh, datang2 malah nembang?? Gak ada gopekan!

Wa urat kali dikira méngamén..!!

Nggg.. Adanya aku di sini akan mémbawakan sébuah cérita, bégitu. [NB : é >> anggap aja kedengaran macam logat Batak].

Kita kétému lagi dalam acara "Sabtu Bérsama Bus." Kali ini aku mudik ké kampung halaman mamak aku yang bérada di Klaten. Tapi aku akan mampir dulu ké Karanganyar. 

Sebenarnya orang Batak apa orang Jawa sih? Wah, jangan2 orang-orangan sawah ini. 

Aah! Zazudah, zazudah, pakai logat Zawa aza kalau bégitu...
Hah, hah, baiklah! Adanya aku di sini akan bercerita teman2. Ini adalah sebuah cerita yang diangkat dari kisah nyata. Sungguh2 terjadi, real.

Baiklah, mari kita mulai saja ceritanya...
Pada hari ini, Sabtu sore yang murung. Mendung menggantung, awan kelabu mulai bergelung, matahari bersembunyi di balik gunung, tak terlihat adanya burung2, dan aku dalam perjalanan pulang kampung. Naik bus Mira-ung. (Biar pas berakhiran -ung, begitu).

Seperti weekend beberapa weeks ago, bus penuh penumpang. Semua tempat duduk telah terisi pantat2 para penumpang. Naik, turun. Masuk, keluar. Pergi, pulang. Datang tak dijemput, pulang tak diantar. Heh!! Yang terakhir ini apaan sih??! 

Intinya, bus punya penggemar tersendiri. Menjangkau ke seluruh pelosok negeri. Mulai dari tarif eksekutif hingga ekonomi. Nah, Mira yang aku tumpangi kali ini termasuk bus ekonomi ber-AC. AC betulan teman2, bukan AC angin cendela. Yah, meskipun beberapa AC ada yang blong, klep penutupnya rusak. Jackpot buat yang duduk di bawahnya tanpa jaket, bakalan berasa macam di dalam kulkas. Sriwing sriwing dingiiiinn...

Maklum lah, namanya juga tarif ekonomi. Harga 28.000 udah bisa jalan dari Nganjuk ke Solo, atau sebaliknya, irad oloS ek kujnanG. Selisih 3.000 dari Sumber Selamat/ Sugeng Rahayu (NB: kalau pakai KL). Aku tak tau apakah Mira juga ada layanan KL macam bus Sumber atau enggak. Kalau Sumber tak pakai KL juga tarifnya sama kayak Mira.

Menurutku, ada kenyamanan tersendiri naik bus Sumber dibandingkan Mira. Entah apa aku tak tahu. Macam magic. Cling! Tau2 udah kecantol dan ketagihan naik Sumber. Pernah sekali naik Mira pas berangkat dari Karanganyar ke Nganjuk, jam 6 pagi, rasanya macam naik Sumber yang terkenal kebut-kebutan. Meliuk kanan, meliuk kiri. Salib sana, langgar sini. Lonceng sana, azan sini. Hloh, Hloh, malah nglantur...

Baiklah, baiklah. Sebagai bus lovers sejati, udah pasti kalian ngrasain gaya nyetirnya para supir kan? Ada yang nyopirnya calm, alon2 waton kelakon. Ada yang nyopirnya macam naik rollercoaster yang selalu bikin deg deg siirr... Di sini kan aku cuma mau manfaatin waktu aja, daripada useless berdiri terpaku, termangu, melamun, menunggu satu pantat terangkat pergi dari kursi bus, mending kan nulis cerita ini, meski cerita ini gak penting banget buat kalian baca dan malah buang2 waktu kalian yang berharga. Yaudah sih, stop aja baca ceritanya sampe di sini. Lo gue, end!! 

Pegel gue berdiri terus. Sejam lebih berapa menit pastinya aku tak tau, yang jelas kakiku udah minta diistirahatkan. Dan... Akhirnya, dapat tempat duduk juga setelah bus sampai Caruban. Jadinya bisa nglanjutin nulis dengan lebih nyaman. Hey! Asal kalian tau ya, tadi aku mulai nulis sejak Nyonya Menir berdiri. Eh, maksudnya, sejak aku mulai memasuki bus dan bisa berdiri dengan stabil. Sambil kaki menahan badan agar tak jatuh, dua jempol tangan dan keypad hp pun beradu. Dan, jadilah cerita tak bermutu macam begini. 

Oh, iya. Sampai lupa. Kali ini aku pulkam bareng rekan kerja ku sekaligus room mate ku. Kami berdua ini sudah soul mate, brotherhood, mamen lah pokoknya. Tidur sekamar berdua, makan berdua, nonton tv duduk jejer berdua, begadang berdua, cuma satu yang belum pernah berdua. Mandi! Atau mungkin lain kali perlu kami coba?? Oke fix, lupakan! Itu ide buruk.

Nih lihat, di dalam bus aja duduknya juga jejer berdua, di barisan sebelah kiri, yang memang kursinya dua-dua. Soulmate sekali bukan? 

Sudah dulu ya, kepalaku udah mulai pusing karena mainan HP di dalam bus. Ku rasa ini lah saatnya aku tidur, sebelum sampai Karanganyar dan tak bisa tidur dengan tenang. Soalnya ada Si Mas yang bikin deg deg siirr juga tiap malem atau habis subuh. Hohoho...

Well, sampai jumpa lagi di cerita tak bermutu lainnya. Jangan kapok ya berkunjung ke blog amatiran ini. See you... Have a nice weekend! 
separador

0 comments:

Post a Comment

Followers