Monday, May 1, 2017

Yang Telah Lama Pergi (baca sampai selesai, diresapi)

Tempat tidur kita lebih empuk, tapi kenapa tidur kita tidak lebih nyenyak dibanding orang tua kita dulu yang hanya tidur di atas tikar.

Rumah kita lebih luas, banyak kamarnya, tapi kenapa tidak terasa lapang dan menenangkan dibanding orang tua kita dulu yang hanya punya rumah sempit dan terbatas.

Mobil, motor, kendaraan kita lebih hebat, tapi kenapa perjalanan yang kita lakukan terasa lama, lambat, menyesakkan dibanding orang tua kita dulu yang kemana-mana jalan kaki.

Makanan kita lebih lezat dan berlimpah, tapi kenapa tidak menyehatkan secara fisik maupun jiwa dibanding orang tua kita dulu yang makan seadanya, terbatas pula.

Semua teknologi membuat kita menghemat banyak hal, masak air pakai dispenser, nyuci pakai mesin cuci, semua bisa dihemat waktunya, tapi kenapa, kita selalu merasa kurang, selalu dikejar-kejar waktu dibanding orang tua kita dulu yang semua serba manual.

Hari ini, kehidupan modern terasa begitu megah, hebat dan canggih, tapi sungguh, kenapa kita semakin beringas, sikut2an, ambisius, dibanding orang tua kita dulu yang kuno dan tertinggal.

Hari ini, kehidupan modern terasa begitu menakjubkan, hotel mewah, pesawat mewah, internet cepat, komunikasi melesat, semua ada, tapi entah kenapa, kebahagiaan tidak kunjung menetap di hati kita, kita lebih sibuk pamer, saling mengumumkan, dibanding orang tua kita dulu yang bahkan tidak punya listrik di rumahnya.

Apa yang hilang dari kehidupan kita?
Boleh jadi: keberkahan.
Yang telah lama pergi. Meninggalkan kita.

*Tere Liye

separador

0 comments:

Post a Comment

Followers