Friday, October 27, 2017

Buat Para Suami, Begini Cara Mendidik Istri yang Baik

Dear Ayah Bunda,

Bagi anda suami yang mulai berkeluarga atau sudah lama berkeluarga, masih merasa sulit mendidik istri, setiap dinasehati malah melawan dan lain sebagainya, mungkin beberapa tips ini bisa membantu:

1. Jangan Tidak Punya Visi Misi
Setiap kaum wanita merindukan suami yang mempunyai visi hidup yang jelas. Ya dan hal ini pasti, apalagi nantinya suami-lah yang akan menjadi imam sekaligus kepala rumah tangga. Rasanya tidak logis jika suami tak memiliki visi hidup yang jelas. Istri akan mantap dan termotivasi untuk menjadi lebih maju dan cerdas bila suaminya memiliki visi dan misi dalam mengarungi rumah tangga...Setuju?

2. Jangan Kasar
Kasar bukan hanya secara fisik loh, tapi bisa juga dari perkataan, ataupun nada bicara, ataupun perbuatan. Dan rasanya tidak seorangpun, baik lelaki ataupun wanita, yang menyukai seseorang yang bersifat kasar ini. Kalo suami kasar, istri akan sakit hati, mungkin dengan rasa sakit ini dia akan terdidik menjadi seorang istri yang penyabar karena memang “terpaksa untuk sabar”, tapi sebagai bonus dengan sikap kasar ini juga akan mendidik istri untuk menjadi “acuh, tak peduli dan masa bodoh terhadap suami”

3. Jangan Sok Pinter
Memang sebaiknya suami harus lebih pintar dari istrinya, pintar yang dimaksud adalah pintar dalam menyikapi masalah. Namun, dalam menyikapi suatu masalah bukan berarti menganggap bodoh istrinya. Justru ketika menemui istrinya melakukan sesuatu yang menurutnya salah, seharusnya seorang suami memberi saran atau masukan ataupun mengajak istri berdiskusi dengan cara yang bijak atau mungkin sambil diselingi gurauan. Bukan malah mengolok-olok, memaki, mencela ataupun menertawakan dengan sinis kesalahan istrinya itu. Kalo seorang istri kebanyakan diolok-olok suami, lama-lama akan hilang percaya dirinya.

4. Jangan Tak Acuh terhadap kekurangan Istri
Janganlah Anda sampai jadi suami yang model seperti ini, istri jadi serba salah dan bingung memenuhi kemauan suami. Bukannya membantu memperbaiki kekurangan istri, Anda malah menjauhinya sehingga Istri menjadi bingung tanpa tahu sebab Anda menjauh darinya.

Jika Anda punya suatu keinginan katakanlah kepada Istri Anda, asalkan keinginan itu wajar dan tidak menyakiti hati Istri. Bila ada hal dari istri Anda yang tidak mengenakkan, maka Anda harus proaktif. Misalkan bila Anda ingin agar Istri Anda tidak memakai parfumnya, karena parfum ini mengingatkan Anda kepada salah satu bos wanita anda yang paling cerewet, pada hari jadi pernikahan Anda dapat membelikannya parfum lain saja atau yang Anda sukai.

Contoh lain: bila Anda merasa sayur buatan istri Anda rasanya seperti air kobokan. Mungkin Anda bisa meberikan hadiah kejutan di hari ulang tahun istri seperti paket kursus masak atau membelikannya buku resep masakan yang bisa menyelamatkan selera makan Anda. Tanpa perlu mencela atau menghina hasil pekerjaan istri.

Ataupun tanpa harus memberikan hadiah, Keinginan Anda bisa terwujud. Saya yakin bila penyampaian keinginan tersebut dengan gaya bicara yang santai dan humoris justru akan menambah keakraban di rumah Anda dan plus Keinginan Anda tersampaikan!

5. Jangan Sok Mencurigakan
Tidak ada yang lebih menyakitkan hati daripada memiliki suami yang mencurigakan apalagi “sok mencurigakan”. Anehnya, justru Suami yang seperti ini senang menjudge istrinya “cerewet, cemburuan dan posesif”. Sebenarnya suami harus maklum, penasaran ataupun cemburu adalah sifat wanita dari jaman dahulu. Kebanyakan suami beralasan, ”Wah kalo Istri nanya yang sepele kayak gitu, gak usah dijawab, perempuan kapan puasnya? Mungkin bagi Suami hal itu cuma hal sepele yang tidak perlu dijawab, tetapi pahamilah bahasa wanita.

Contoh soal: Kalo istri sering tanya hal-hal sepele, ya jawab saja yang jujur, tak usah pake jawab ” Ngapain tanya-tanya”, “bukan urusan kamu”,”gak penting!”,atau “Apaaaan sieeehhh???”, tinggal jawab aja sejujurnya apa susahnya, Toh Anda memang tidak melakukan perbuatan yang buruk kan? Mengapa takut untuk mengakuinya.

Lama kelamaan rasa percaya akan tertanam di benak istri, dan yakinlah, selanjutnya istri tak akan tanya-tanya lagi, dan bonusnya adalah “positif thinking atau fikiran yang positif akan terprogram di otaknya”..

6. Jangan Tidak Realistis
Sering kali kita dengar, di pertemuan keluarga ataupun reunian, ” Wah kok kurusan nie?, “Iya, abis istri gak ngurus”, jelas-jelas istrinya ada disitu sambil mesem-mesem campur kesel.

Sebaiknya Suami lihat dulu diri sendiri, apa yang sudah diberikan. Kebanyakan kaum perempuan rela kok ngurusin suaminya sampai ke urusan tetek bengek pun, cuma mungkin yang menyulitkan kondisinya, misalnya masih tinggal di rumah mertua, jadinya kalau mau masak jdi repot, atau bebenah juga repot, karena status masih rumah mertua, takut salah, belum hapal letak benda-benda, dan jangan salah, tinggal di rumah mertua bagi Istri memerlukan adaptasi yang tidak mudah, maklum jika mungkin Istri merasa bingung “Mulai darimana Ya ngurusin Suami”.

Apalagi kalo dirumah tersebut sudah ada pembantu yang jelas-jelas dari dulu ngurusin Anda sejak masih bujangan. Hal lain yang membuat Istri tidak atau kurang besemangat ngurusin Suami adalah uang belanja yang pas-pas-an. Apalagi jika suami menuntut lebih untuk urusan pakaian, makanan atau kebutuhan lainnya, karenanya jadi susah juga berkreasi mengurus suami kalau keuangan yang pas-pas-an.

7. Jangan Pemalas, Super Jorok, dan Seenaknya sendiri
Malas, super jorok, dan seenaknya sendiri (egois) sering kali menambah permasalahan rumah tangga. Seringkali sebuah rumah tangga diwarnai kericuhan karena malas ,jorok, dan keegoisan seorang suami. Bisa jadi dengan sifat Anda ini, Istri yang tadinya yang rajin, senang bersih-bersih, dan pintar dandan bisa ikutan males, super jorok, dan seenaknya sendiri, Nah kalau keduanya males, jorok,dan suka-suka sendiri, siapa yang mau tanggung jawab kalau sampe berselisih paham dengan tetangga?

8. Jangan Pendiam dan Tidak Komunikatif
Tahukan Anda, Istri merasa kesepian ketika sang suami pergi atau di luar rumah. Oleh karena itu, rajinlah mengirim sms atau menelponnya. Misalnya pada jam makan siang. Ketahuilah bahwa banyak masalah kecil menjadi besar hanya karena mis-komunikasi. Karena itu sering berkomukasi adalah sangat menentukan dalam kebahagiaan rumah tangga. Dan ingat pula, Anda menikahi wanita, bukan robot, senantiasa berkomunikasi membuat Istri Anda merasa dia adalah makhluk yang pantas diajak berbicara, dan keberadaannya berharga buat Anda.

Kebanyakan para pria/suami bisa tertawa terbahak-bahak jika bersama sahabat, tetapi cemberut dan pendiam di depan istri, karena menganggap istrinya “Tidak asyik ataupun gak nyambung diajak Ngobrol”. Misalkan Anda hobi sepakbola dan Istri Anda tidak tahu apapun tentang bola, tidak ada salahnya Anda mengajak mengobrol tentang bola, anggap saja istri Anda adalah awam, dan Anda adalah pakarnya, anggap saja kelucuan pasti terjadi saat obrolan antara seorang awam dan pakar berlangsung, apalagi kalau istri Anda berjiwa humoris, bisa jadi lebih seru ketimbang obrolan sepakbola bersama teman-teman Anda….

9. Berkaca pada diri sendiri
Bila Anda setampan, sekaya, semacho Brad Pitt, mungkin tak kelewatan kalau memimpikan Istri secantik, sesukses, dan seseksi Angelina Jolie. Atau jika Anda secerdas dan sebaik hati Obama, mungkin tak aneh jika mendambakan Istri smart dan cool calm dan percaya diri seperti Michelle Obama. Percayalah akan hukum sebab akibat. Oleh sebab itu, sebelum merubah diri orang lain, terlebih dahulu kita harus memperbaiki diri kita sendiri. Sebelum menuntut pasangan harus ini dan itu, lihat dulu perkataan, perbuatan dan sikap diri kita sendiri.

Semua wanita di dunia ini pasti menginginkan suami yang sukes, apa itu? Suami yang sukses adalah suami yang bisa menjadi panutan dan contoh yang baik bagi Istri dan anak-anaknya.
Maka sadarilah bahwa “Tidak semua keinginan kita harus dikabulkan oleh Allah”. Belajarlah untuk merasa cukup dengan pasangan yang kita nikahi saat ini sebagai wujud bersyukur kepada Allah SWT dan bersyukur akan anugerah pernikahan yang diberi-Nya kepada kita, sebab…tidak semua orang di dunia ini diberikan kesempatan untuk menikah. Oleh karena itu, sayangilah pasangan kita dan merasa cukuplah dengan segala kelebihan dan kekurangannya..

aamiin

Read more...
separador

Monday, October 23, 2017

:: Ayah, Ajaklah Anakmu Bermain ::

Dear Ayah Bunda,

Jam menunjukkan pukul 05.30 ketika mobil ayah mulai dinyalakan untuk dipanaskan. Ayah harus berangkat pagi sekali bila tidak mau terjebak macet dan terlambat sampai di kantor. Bunda mengantarkan ayah di pintu sambil menggendong adek yang masih dalam usia menyusu. Kakak pun menggandeng tangan Bunda sambil terus mengajak bicara sang ayah. Ayah yang tergesa dan khawatir terlambat hanya menimpali sesekali. Itu pun ketika kakak sudah menanyakan hal yang sama berulang kali hingga membuat ayah bosan dan mulai merasa terganggu.

Jam 05.45 ayah pun berangkat ke kantor. Kakak dan adik menghabiskan waktu bercengkrama dengan bunda sepanjang hari. Bunda melakukan semua pekerjaan rumah sambil mengasuh kakak dan adik. Makanan bergizi pun terhidang. Baju tercuci dan tersetrika rapi. Rumah bersih dan wangi. Lalu bunda mengajarkan kakak membaca dengan telaten sambil menyusui adik. Malam pun tiba, Bunda dengan penuh kasih sayang menutup kegiatan hari ini dengan berkisah untuk kakak dan adik yang mulai mengantuk.

Tiba-tiba terdengar bunyi pagar rumah yang dibuka dan derum suara mobil ayah memasuki halaman. Anak-anak pun berlarian ke depan menyambut ayah.

“Ayah, kakak tadi diajari membuat pesawat oleh Bunda. Ayo Yah kita main, kakak sudah tunggu Ayah dari tadi”.
Ayah menjawab,”Sama bunda saja yah mainnya, ayah lelah sekali. Sekarang ayah mau mandi dan langsung istirahat. Jangan ganggu ayah yah, ayah kan seharian kerja cari uang untuk kalian.”

Kakak pun menggandeng bunda dan minta bunda menyimpankan pesawatnya sambil berkata,”Bunda, ayah capek yah cari uang untuk kita? Kalau begitu kakak main sama ayah hari Ahad saja yah Bun, kalau ayah sedang tidak bekerja.”

Ahad pun tiba. Ayah sudah mandi dan rapi di pagi hari. Melihat ayah sudah rapi, Kakak yang terlambat bangun langsung minta diambilkan pesawat untuk mengajak ayahnya bermain. Namun ayah berkata,”Mainnya sama bunda saja yah Nak, Ayah ada janji reuni dengan teman-teman ayah.Nanti pulang ayah belikan mainan pesawat yang bagus untuk kakak.”

“Asiiik, nanti kita main ya Yah…” seru Kakak.

Ayah pun menyahut,”Sepertinya ayah akan pulang malam hari ini, Kak. Mainnya besok sama Bunda saja yah. Yang penting, besok pagi ketika kamu bangun tidur, mainan pesawat yang baru dan bagus sudah ada di meja belajarmu.” Kakak pun mengangguk. Entah apa yang ada di hatinya…

***

Banyak dari para suami yang mengira bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab istri. Suami tidak dituntut kecuali untuk memenuhi kebutuhan materi anak-anak dan istrinya. Akibatnya, suami sering menghabiskan waktunya di luar rumah bersama rekan-rekannya dan ketika kembali ke rumah langsung beristirahat di kamar sambil meminta istrinya menemani anak-anak mereka agar tidak menganggu istirahatnya. Jika demikian keadaannya, keluarga tersebut jelas dalam keadaan bahaya (Asy-Syantut, 2005).

Ayah, tidak malukah pada Rasulullah, sang pemimpin ummat? Yang dalam kesibukannya yang tak terbayangkan, Beliau tetap menyediakan waktu bercengkrama dengan anggota keluarganya.

Ingatkah kisah bagaimana Rasulullah pernah sholat sambil menggendong Umamah? Beliau memberikan keteladanan dan contoh nyata cara sholat dan adabnya yang dirasakan langsung oleh si kecil Umamah, sekaligus memberikan ilmu kepada para sahabat.

Tidakkah kita ingin mencontoh kemesraan antara Rasulullah dengan Hasan dan Husein radhiallahu anhum ketika mereka duduk dan bercanda bersama? Bagaimana Beliau menyediakan punggung dan dadanya untuk dinaiki oleh kedua cucu kesayangannya, sambil mencium dan mendoakan mereka. Lihatlah nilai yang ditanamkan dari kedekatan emosional yang dibangun oleh Rasulullah dengan Hasan dan Husein.

Juga tidak lupa kita akan kisah dilarangnya Hasan memakan kurma sedekah. Penanaman nilai halal haram yang diberikan bahkan ketika si kecil sedang digendong di atas bahunya.

Tidakkah itu cara efektif menanamkan nilai keimanan? Gabungan antara kasih sayang, bermain dengan aktivitas fisik yang membangun kedekatan emosional , yang semuanya berpadu dengan ketegasan khas seorang ayah. VIP! Eksklusif hanya Ayah….. Ya! AYAH!

***

Ajaklah anakmu bermain, Ayah…
Mengoptimalkan waktu yang tidak banyak di antara kesibukanmu mencari nafkah,
Karena anakmu menanti dan menikmati kebersamaan bersamamu…
Itu semua adalah peranmu, Ayah…
Dalam mendidik anakmu, harapan terbesarmu, asetmu yang paling berharga
Karena hanya dirimu yang memiliki kombinasi lengkapnya…

Ayah,
Dirimu lah sang pemimpin keluarga ,
Dimana peran besar pendidikan keluarga ada di tanganmu,
Dirimu lah yang kelak akan mempertanggungjawabkan kepemimpinanmu terhadap kami semua di hadapan Allah pada akhirnya…

Penulis: Poppy Yuditya

Read more...
separador

Sunday, October 22, 2017

5 Cara Mengatasi Kemarahan Istri

5 CARA MENGATASI KEMARAHAN ISTRI

Bagaimana cara menenangkan istri yang sedang marah? Ini dia tips mengontrol diri saat istri marah dan meredam kemarahan istri. Mengarungi kehidupan  berkeluarga bukanlah sesuatu yang mudah. Perlu banyak
kesabaran. Anda harus memahami dua kepribadian yang berbeda, dua manusia yang berbeda hidup bersama. Tidak mungkin, mereka akan berpikir dengan cara yang sama. Suka dan tidak suka tidak akan pernah sama. Akan ada situasi menjengkelkan. Namun keberhasilan pernikahan terletak pada bagaimana kita “men-setting” diri kita untuk dapat mengatasi situasi ini. Dalam artikel singkat ini, saya akan berbagi dengan Anda beberapa tips (untuk pria) bagaimana untuk menenangkan istri Anda yang marah, dengan tips manajemen kemarahan.

Istri Anda marah? Apakah dia berteriak pada Anda?. Jangan khawatir, itu sangat normal. Tanyakan ayahmu berapa kali ibumu berteriak padanya. Kita semua berteriak. Ini adalah sifat manusia. Jika dia tidak berteriak. Ini adalah situasi yang berbahaya karena itu artinya dia memendam emosinya, yang nantinya akan keluar dalam bentuk yang berbeda. Berikut adalah beberapa tips untuk manajemen kemarahan atau meredam marah istri dan cara mengendalikan emosi bagi suami.

1. Tutup mulut dan tersenyum
Apakah Anda secara emosional cukup kuat untuk melakukan hal ini? Ketika istri Anda mulai berteriak pada Anda untuk sesuatu yang tidak pernah Anda lakukan atau karena sesuatu yang Anda lupa,  bukannya berteriak kembali atau berdebat kembali, apakah Anda cukup berani untuk tersenyum padanya. Kedengarannya sulit, tapi pasti bisa.

Anda mungkin berpikir itu cukup bodoh untuk melakukannya, tetapi jika Anda bisa melakukan itu Anda akan membuatnya merasa bahwa dia begitu bodoh untuk berteriak dan pikirannya sendiri akan memaksa dia untuk tenang. Terlebih lagi, jika dia bisa membuat Anda marah, ini berarti dia memiliki kontrol atas emosi Anda. Jadi kendalikan saraf Anda dan tersenyumlah padanya ketika dia berteriak.

2. Mengakui dengan sepenuh hati
Setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan. Tak seorang pun di dunia ini yang belum pernah melakukan kesalahan. Melakukan kesalahan adalah manusiawi, tetapi mengakui kesalahan adalah tindakan yang sangat hebat. Dia juga akan merasa hebat ketika Anda mengakui kesalahan Anda. Tapi jangan lakukan itu dengan cara merendahkan diri. ”

3. Mendengarkannya
Dia mungkin berteriak pada Anda karena bosnya di kantor tidak mendengarkannya atau temannya tidak punya waktu untuk mendengarkan dia. Banyak orang di dunia ini mengalami depresi karena tidak ada orang tempat dia berbagi untuk mendengarkan permasalahan mereka. Anggaplah ini sebagai amal baik dan cobalah untuk mendengarkan saat dia marah-marah berteriak.bertengkar

4. Mengakui dirinya
Ini menunjukkan bahwa Anda menghormatinya. Tapi ini bukan berarti Anda setuju dengannya. Jika kemarahannya dipicu oleh orang lain mungkin karena menurutnya dia mendapatkan ketidakadilan atau karena dia kehilangan kendali.

5. Pergi keluar
Jika dia marah pada Anda, lebih baik Anda pergi keluar untuk berjalan-jalan dan kembali pada saat ia sudah “dingin”. Tapi jika dia marah pada orang lain,Anda berdua lebih baik pergi keluar untuk berjalan-jalan.

Pergilah untuk refreshing dan bersantai, setidaknya itu membantu dia untuk merasa lebih tenang. Biasanya wanita merasa menjadi lebih tenang jika Anda mengatakan padanya bahwa Anda juga merasakan bagaimana rasanya ada orang lain berbuat salah yang membuatnya jadi marah (jika dia yang salah, ini bukanlah waktu yang tepat untuk membuka matanya akan kesalahannya). Atau dengan kata lain, jika dia merasa ada seseorang yang mendukung dia, dia akan merasa lebih tenang dan hormonnya akan kembali ke keadaan normal.

Pernah dengar cerita Umar Bin Khathab dimarahi istrinya?, Untuk yang belum, saya ceritakan secara singkat. Saat Umar Bin Khtahab menjadi khalifah, ada seorang sahabat lain yang ingin mengadukan masalah yang dihadapinya, yaitu dimarahi oleh istrinya. Saat mendatangi rumah khalifah yang saat itu kebetulan pintunya sedikit terbuka, sahabat yang satu ini tidak sengaja melihat Umar sedang dimarahi dan diomeli habis-habisan oleh istrinya. Hampir saja ia tidak jadi mengadukan permasalahannya pada sang Khalifah karena melihat Umar mengalami masalah yang sama dan bahkan lebih berat dari yang dialaminya. Namun karena dia terlihat oleh Umar Bin Khathab dan akhirnya Umar berkali-kali menanyakan keperluannya juga telah berjanji akan membantu setiap permasalahan rakyatnya dalam kondisi apapun, akhirnya sahabat yang satu ini bercerita juga tentang permasalahannya walaupun dengan muka merah karena malu.

Saat itu Umar Bin Khatab mengajaknya keluar dan berkeliling rumahnya yang kecil dan sederhana. Kemudian Khalifah Umar Bin Khathab berkata “Kamu lihat rumahku yang sangat sederhana ini, jangankan untuk mempunyai seorang pembantu, kadang untuk kebutuhan sehari-hari pun aku tidak bisa memberikan yang layak pada istriku, sedangkan aku sendiri begitu sibuk sebagai khalifah dan tidak mampu membantu pekerjan istriku”.

Kemudian Umar melanjutkan, “Apa kamu tahu betapa beratnya beban yang dia tanggung, dia membersihkan seisi rumah sendirian, kemudian memasak untukku, juga merawat dan mendidik anak-anakku. Semuanya dia lakukan sendiri karena aku tidak mampu membayar pembantu untuk membantu meringankan tugas-tugasnya. Memuliakan seorang istri di rumah adalah tugas seorang suami. Untuk itu sekedar diomeli oleh istri, kenapa saya mesti marah, jika melihat pengorbanan yang dia lakukan demi keluarga.”

Read more...
separador

7 Hal yang Bikin Wanita jadi Durhaka kepada Suami

HATI-HATI!! 7 Hal ini Bisa Membuat Wanita jadi durhaka kepada Suami!! Nomor 4 Paling Sering Diabaikan

Dear Ayah Bunda,

Pernikahan yang indah menjadi idaman bagi setiap wanita. Terlebih lagi jika mereka mendapatkan suami sholeh yang mampu membimbing mereka ke jalan Allah SWT. Sehingga pernikahan tersebut dapat bahagia dunia dan akhirat. Namun, ternyata pernikahan yang diidam-idamkan tersebut bisa menjadi awal masuknya seorang wanita ke jurang neraka karena berbuat durhaka terhadap suaminya.

Mungkin banyak wanita yang tidak menyadari bahwa ada beberapa tindakan mereka terhadap suami yang justru menjerumuskannya ke neraka. Hal yang dianggap biasa untuk dilakukan tenyata ada yang dilarang dalam Islam. Berikut ini adalah 7 hal yang bisa buat wanita menjadi durhaka setelah menikah.

1. Menuntut Keluarga Yang Ideal dan Sempurna

Banyak wanita yang membayangkan sebuah pernikahan yang indah. Bahkan di antara mereka ada yang menginginkan kehidupan selayaknya yang ada di sinetron atau novel-novel fiksi setelah menikah. Seperti hidup berkecukupan, bahagia, tidak repot dan bisa melakukan apapun yang diinginkan. Gambaran yang demikian lah yang akhirnya membuat mereka terobsesi untuk memiliki keluarga yang ideal dan sempurna.

Namun, ketika membayangkan hal tersebut wanita cendrung tidak memikirkan masalah keuangan, kelelahan, dan segudang problematika dalam sebuah rumah tangga. Nah, ketika harus menghadapi situasi sulit tersebut maka mereka kurang bisa untuk menerima keadaan. Hal ini biasanya akan membuat wanita suka menuntut agar suaminya bisa membina keluarga mereka sesuai dengan gambaran ideal yang diimpikan sebelum menikah.

Solusi terbaik agar wanita tersebut tidak menjadi durhaka setelah menikah adalah menambah pemahaman yang utuh mengenai problematika yang ada di dalam rumah tangga sebelum menikah. Itu dapat dilakukan dengan sharing kepada lembaga perkawinan atau anggota keluarga yang berpengalaman.

2. Nusyus (Tidak Taat Kepada Suami)

Nusyus adalah sikap membangkang, tidak patuh serta tidak taatnya seorang wanita kepada suaminya. Wanita yang suka melanggar perintah suaminya ini dapat dikategorikan sebagai wanita durhaka. Banyak sikap yang menunjukkan bahwa seorang wanita menjadi durhaka kepada suaminya, antara lain menolak ajakan suami ketika mengajaknya tidur, menghianati suami, memasukkan orang yang tidak disukai suami ke dalam rumah.

Tidak hanya itu ssja, ternyata lalai dalam melayani suami juga termasuk sikap nusyus. Menghambur-hamburkan uang dan berbicara kasar kepada suami, menyakiti suami dengan tutur kata yang buruk, keluar tanpa izin, dan menyebarkan aib serta rahasia suami juga dapat menjerumuskan wanita menjadi seseorang yang durhaka. Untuk itu, menjadi seorang istri haruslah bisa menempatkan ketaatan kepada suamu di atas segala-galanya. Namun bukan ketaatan dalam kedurhakaan kepada Allah SWT.

3. Tidak Suka Terhadap Keluarga Suami

Banyak wanita yang menginginkan supaya semua perhatian serta kasih sayang suami hanya untuk dirinya seorang. Perhatian si suami ini tidak boleh terbagi meskipun dengan orang tua suaminya. Padahal sebenarnya suami juga harus berbakti dan memuliakan orang tua terutama ibunya.

Kecemburuan tersebut dapat terlihat ketika mereka mereka tinggal di rumah orang tua si suami. Si wanita akan mengganggap bahwa ibu mertuanya itu adalah pesaing utama dalam mendapatkan cinta, dan perhatian dari sang suami. Karena rasa cemburunya tersebut membuat istri berani menghina dan melecehkan orang tua suaminya. Bahkan tidak jarang, ia berani untuk meminta suaminya berbuat durhaka terhadap orangtuanya.

Ada juga seorang istri yang menuntut suaminya agar lebih menyukai keluarga istrinya. Itulah yang mendasari ia untu menjauhkan suami dari keluarganya dengan berbagai cara. Namun, pada dasarnya ikatan sebuah pernikahan itu tidak hanya menyatukan dua insan dalam sebuah lembaga pernikahan tetapi juga antar keluarga. Untuk itulah antara suami dan istri harus menjaga hubungan baik dengan keluarga masing-masing dan sebaliknya.

4. Tidak Bisa Menjaga Penampilannya

Banyak istri yang berhias, berdandan, dan mengenakan pakaian yang indah hanya ketika ia keluar rumah. Keadaan sebaliknya justru terjadi ketika dirinya berada di hadapan suaminya. Ia tidak peduli dengan tubuhnya yang kotor, hanya menggunakan pakaian seadaannya, rambut tidak tertata, jangankan menggunakan parfum terkadang aroma dapur yang menyengatlah yang tercium di hidung suami.

Sebenarnya, hal seperti ini tidak patut untuk dipelihara. Bisa jadi, ketika terus menerus dilakukan maka akan membuat suami menjadi tidak betah di rumah. Ia akan lebih sering menghabiskan waktunya di luar rumah. Untuk itu, berhias semestinya hanya ditunjukkan kepada suami dan janganlah memamerkan kecantikan di khalayak umum karena hanya suamilah yang berhak untuk melihat suami itu.

5. Mengungkit-Ungkit Kebaikan

Semua orang tentu pernah melakukan sebuah kebaikan, tanpa terkecuali seorang istri. Namun, kebaikan tersebut justru akan menjadi masalah ketika kebaikan itu diungkit-ungkit di hadapan suami dalam rangka pamer atau riya. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al Baqarah: 264]

Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakannya sebanyak tiga kali.” Lalu Abu Dzar bertanya, “Siapakah mereka yang rugi itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang yang menjulurkan kain sarungnya ke bawah mata kaki (isbal), orang yang suka mengungkit-ungkit kebaikannya dan orang yang suka bersumpah palsu ketika menjual. ” [HR. Muslim]

6. Sibuk di luar rumah

Menjadi seorang wanita karir memang tidak dilarang dalam Islam selagi mendapatkan izin dari suami. Namun, ketika si istri terlalu banyak melakukan kesibukan di luar rumah itulah yang tidak diperbolehkan. Terlebih lagi jika kesibukan tersebut membuat istri mengabaikan tugas dan tanggung jawabnya .

Ketika suami pulang ke rumah dari bekerja, lalu mendapati semua pekerjaan belum terselesaikan dengan baik akan membuat hubungan rumah tangga menjadi tidak baik. Bila terjadi terus menerus akan membuat si suami tidak betah berada di rumah. Ketika wanita tidak bisa menjalankan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai istri maka ketika itulah ia menjadi seorang wanita yang durhaka karena lalai terhadap tugasnya.

7. Cemburu Buta

Perasaan cemburu memang menjadi tabiat wanita yang menjadi ekspresi cinta. Namun, ketika perasaan cemburu tersebut tidak beralasan dan sudah keterlaluan akan membuat rasa cemburu ini berubah menjadi cemburu yang tercela.

Biasanya, cemburu yang diisyaratkan oleh istri adalah cemburu karena kemaksiatan yang dilakukan oleh sang suami seperti berzina, zalim, atau lebih mendahulukan istri lain ketimbang dirinya. Jika terdapat tanda-tanda yang membenarkan hal ini maka hal tersebut adalah sebuah cemburu yang terpuji. Namun, jika hanya sebuah dugaan belaka tanpa bukti dan fakta maka inilah yang kemudian menjadi cemburu yang tercela.

Itulah 7 hal yang bisa membuat wanita menjadi durhaka setelah menikah. Untuk itu, sebagai seorang wanita kita harus mampu belajar menjadi istri yang baik dan sholehah agar tidak menjerumuskan diri dan suami ke lubang neraka. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari artikel ini, terima kasih telah membaca.

Read more...
separador

Friday, July 14, 2017

Selfie...

Aturan main selfie yang betul:

1. Jangan selfie di depan pintu, di tengah jalan, di tempat orang lewat. Kita menghambat orang lain. Apalagi selfie di atas pesawat terbang, di kolong kereta, di bawah kapal laut, ayolah, kita itu bukan Spider-Man.

2. Jangan selfie tiap menit. Itu memang terserah kita sih, tapi selfie tiap menit itu adalah kelainan jiwa. Tiap jam saja sudah mencemaskan, apalagi tiap menit.

3. Jangan selfie di tempat umum secara berlebihan. Monyong2 di restoran, kayang2 di jembatan. Boleh kalau cuma 1-2 x, tapi kalau kelamaan, orang sebelah kita bisa bingung, menyangka kita lagi kesurupan.

4. Habis selfie, boleh lihat hasilnya. Tapi jangan lama banget, sampai 1 jam terus diamat2i hasil fotonya. Dibuka, dilihat, dilihat, dilihat lagi. Itu level narsis yang mematikan.

5. Jangan selfie tidak pada tempatnya. Selfie bareng pemadam kebakaran yg lagi memadamkan api. Selfie bareng dokter yg lagi operasi. Selfie sambil naik motor. Memang hasil fotonya jadi keren (menurut kita sih). Tapi lebay pangkal musibah. Besok2 kita malah selfie bareng malaikat maut.

6. Hormati ibadah, tempat ibadah, dsbgnya. Jangan malah selfie bareng Imam shalat yg lagi ruku'. Saking penginnya, juga selfie bareng khatib pas lagi ceramah di mimbar. Pun ibadah2 agama lain.

7.  Terakhir, jangan selfie hal2 yang sangat private, lantas di posting pula di medsos. Selfie lagi mandi, selfie lagi di toilet, dsbgnya, dsbgnya. Segila apapun keinginan kita dipuji banyak orang, kepengen tenaaar banget, maka ketahuilah, selalu ada batasnya.

Di dunia ini banyak orang yg sama sekali tidak pernah selfie, tapi hidupnya amat bahagia. Jangan kita malah sebaliknya, setiap hari selfie, setiap saat pamer foto, ternyata kita sendiri tahu persis hidup kita begitu2 saja, jauh dari bahagia sejati.

*Tere Liye

Read more...
separador

Monday, June 26, 2017

BANGKRUT

Jamaah facebook, twitter yang berbahagia. Ketahuilah, ada istilah bangkrut yang menarik sekali di dalam agama kita.

Apa itu “bangkrut”? Bukan bangkrut tak ada hepeng, nelangsa.
Melainkan adalah orang2 yg sebenarnya membawa pahala shalat, puasa, zakat, dll. Tapi karena dia suka sekali mencaci orang lain, berkata buruk ttg orang lain, menuduh, dll, akhirnya kelak saat hari perhitungan, untuk membayar tabiat buruk ini maka diambillah pahala kebaikannya, dibayarkan kepada orang yang dia jahati dulu. Apesnya, habis pahalanya diambil, tetap tidak sebanding, tidak terbayar, maka diambillah dosa-dosa orang yang dia jahati, diberikan ke dia sebagai gantinya. Bangkrut sudahlah dia, tidak punya pahala, malah ketimpaan dosa, minus seminus-minusnya timbangan dia.

Jamaah facebook wal twitteran yang dirahmati Allah. Berhati-hatilah dengan apa yang kita retweet, share, mention, dll di media sosial ini. Betul, itu kadang sepele, tapi implikasinya bisa mengerikan.

Misal, kita lagi benci dengan si Agus, tiba2 ada tweet yang menulis, “Si Agus ternyata punya panu di pantat”. Saking bencinya kita, tanpa cek dan re-cek, kita ikutan retweet, share, maka kemana-mana sudahlah itu tulisan, “Si Agus ternyata punya panu di pantat”. Padahal itu bohong belaka. Kita memang bisa minta maaf, bisa. Juga bisa tobat. Tapi sekali dilepas tweet itu tadi, gaungnya terlanjur jauh sekali. Ribuan orang, puluhan ribu orang, bahkan jutaan orang terlanjur percaya soal panu di pantat si Agus. Yang kalau lihat si Agus, mereka bergumam, “ah, si Agus ini ada panunya, loh”. Tidak sesederhana maaf yang kita minta. Sungguh, maaf tidak bisa menganulir begitu sajakerusakan yang terjadi. Itu semua kelak akan diperhitungkan.

Jamaah facebook wal twitteran yang insya Allah semua bercita-cita masuk surga. Maka berhati-hatilah dengan apa yang kita lemparkan di media sosial ini. Karena boleh jadi, itu kelak akan membuat kita bangkrut. Daripada rese, penuh benci, perbanyaklah posting yang bermanfaat. Yang boleh jadi, menjadi jalan bagi kebaikan kelak. Hal-hal yang sekiranya tidak perlu dikomentari, mending didiamkan saja. Hal-hal yang belum jelas kebenarannya, belum tahu validitas faktanya, mending dilupakan saja.

Demikianlah. Akhirulkalam, sebagai klarifikasi ketahuilah, si Agus memang tidak ada panu di pantat-nya. Eh? Maaf, ngelantur. Tulisan ini serius sekali awalnya, saya nulisnya sambil deg-deg-deg-an introspeksi, jangan2 kita adalah bagian yang kelak akan bangkrut, maka jadilah contohnya begitu. Biar sedikit ringan. Semoga kalian tidak fokus soal panu-nya, melainkan fokus pada: NGERI menjadi orang2 yang bangkrut.

*Tere Liye

Read more...
separador

Friday, June 23, 2017

Pesan Hari Raya

Yang kayak gini, ada???

Yo buanyaakkk!!!

Pesan Hari Raya

Ada seorang Ibu, yang telah dengan gesit dan cekatan menyediakan semua kebutuhan anak. Meracik nutrisi dalam menu MPASI-nya dengan teliti, memperjuangkan pumping ASIP setiap hari. Kontrol kesehatan dengan jeli, dan masih membersamai anak bermain meski lelah sepulang kantor menjalari tubuh.

Ia lakukan selama sebelas bulan dan tiga minggu, namun usahanya sirna hanya dalam satu minggu. Ketika momen berlebaran datang dan justru komen negatif yang terundang.

"Anak kamu kurus ya"
"Coba disapih dulu, tambahin sufor biar gemuk"
"Duh, kurus begini kasian... Ibunya malah gemukan"

Adakah kita berposisi sebagai Ibu yang telah berusaha mati-matian?
Atau kitalah si komentator yang melempar kritik sembarangan?

====

Ada seorang suami, yang telah dengan ikhlas bekerja dari pagi hingga petang demi mencukupi sekian banyak kebutuhan. Menjaga dirinya mencari rezeki yang halal, biar sedikit namun bisa berbagi dan beramal.

Ia lakukan selama sebelas bulan dan tiga minggu, namun usahanya sirna hanya dalam satu minggu. Ketika momen berlebaran datang dan justru komen negatif yang terundang.

"Kakak ipar kamu mah ngasih ini, itu, ini sama Bapak Ibu. Masa ketemu cuma setahun sekali bawanya cuma ini..."
"Pulang mudik naik kereta? Oalah Nak, kapan Ibu diajak keliling kampung pake mobilmu?"

Adakah kita berposisi sebagai suami yang telah bekerja tanpa henti?
Atau kitalah orang tua dan mertua yang tidak hentinya menilai keberhasilan anak dari harta?

====

Ada seorang istri, yang demi membersamai suami rela meninggalkan meja kerjanya yang bergengsi. Bukan berarti ia tidak merencanakan kehidupan. Bukan berarti ia menyepelekan soal pencapaian dan upgrade kemampuan.

Ia telah menjalani selama sebelas bulan dan tiga minggu, namun semangatnya sirna hanya dalam satu minggu. Ketika momen berlebaran datang dan justru komen negatif yang terundang.

"Di rumah doang ngerjain kerjaan pembantu?"
"Eman-emani sekolahmu, Nduk..."
"Ngga bosen Mba, di rumah aja ngga punya penghasilan sendiri?"

Adakah kita berposisi sebagai istri yang mengambil jalur tirakatnya sendiri?
Atau kitalah keluarga yang tega, mengkonotasi negatif peran ibu rumah tangga?

======

Setiap orang menjalankan perannya tanpa perlu kita tanya. Mereka siaga, selama sebelas bulan lebih tiga minggu sebelum bertemu hari raya.

Mereka Ibu bekerja di ranah publik, yang tetap bangun lebih pagi demi menetapi tugas dasar sebagai Ibu dan Istri dalam mengawal nutrisi dan kebutuhan emosi.

Mereka para Ayah dan Suami, yang menjemput rezeki dengan halal meskipun penghasilan ala kadar, yang berusaha menjauhi kepemilikan materi dari jerat ribawi hanya untuk sekedar performa gengsi.

Mereka para Ibu bekerja di ranah domestik, yang membersamai keluarga karena passionnya, yang memastikan segala kebutuhan fitrah anak ditangani olehnya sebagai tangan pertama.

Mereka pasangan suami istri yang tidak henti berikhtiar untuk terapi memiliki anak, berikhtiar dalam sujud dan rayuan pada Tuhan siang malam. Barikade perasaan sudah amat mereka lebarkan demi menampung pertanyaan kapan punya momongan.

Mereka yang tengah menunggu jodoh dan dalam usaha membekali diri dengan softskill menjadi suami atau istri, tanpa perlu ditanya "kapan rabi", sungguh telah mereka langitkan harap pada Illahi.

Lupakah kita, bahwa Tuhanlah pemegang hak prerogatif atas hamba-Nya?
Mempertanyakan fase kehidupan seorang rekan bisa jadi sebelas-dua belas dengan mengkonfrontir skenario Tuhan.

Sungguh kerja dan usaha mereka selama sebelas bulan dan tiga minggu yang lama, tidak bisa dinilai dari satu minggu bersua kala hari raya.

Tidak bisa disimpulkan dari pertemuan ketika berlebaran. Tidak layak kita komentatori, karena perjuangan mereka belum kita mengerti.

Pertanyaan kita mungkin sederhana, namun sudahkah kita susun sedemikian jeli agar tidak menyakiti hati yang sama-sama mengharap kembali suci?

=====

Tahan lisanmu, ketika kau jumpai anak-anak yang nampaknya lebih kurus dari momen terakhir bertemu. Alih-alih melempar nada kritik, cobalah memberikan saran konstruktif atau melihat dari berbagai perspektif.

"Mba, aku punya rekomendasi biskuit bayi nih buat boost BB anak. Mau coba ngga?"
"Eh si kakak tambah tinggi dan pinter ya, udah fase tumbuh ke atas kayanya"

Tahan lisanmu, ketika kau jumpai keluarga yang belum bersinar dan jadikan iktibar. Alih-alih menilai mereka kekurangan dari materi, cobalah tetap menyemangati.

"Ngga masalah ya Mas belum bawa mobil, daripada bergaya tapi nyicil"
"Alhamdulillah masih bisa berbagi, Le... Ibu syukuri semoga rezekimu lebih berkah".

Tahan lisanmu, ketika kau jumpai Ibu dan Istri yang memilih berjihad di jalan sunyi. Alih-alih melabeli, cobalah memberi apresiasi.

"Masya Allah, semoga jadi ladang pahala buatmu Jeng. Mengurus keluarga tanpa jeda pasti berat tantangannya"
"Matur nuwun ya Nduk, mau menjaga sendiri anak dan suami. Jaman makin edan, tiap peran di rumah tangga harus saling menguatkan"

Tahan lisan kita, dari komentar menghakimi di hari raya. Tahan lisan kita, dari memburu pertanyaan yang masuk yurisdiksi Tuhan untuk memutuskan.

Karena kita tidak pernah berjalan dengan sepatu mereka.
Karena sebelas bulan dan tiga minggu lainnya adalah medan juang mereka yang tidak kita pantau naik turunnya.
Karena seminggu bersua tidak cukup layak untuk menilai sendi-sendi usaha yang telah mereka rajut bersama.

Karena hari raya, bukan hari basa-basi bertanya. Jangan cemari maknanya dengan komentar murah tanpa arah.

Written  by :
~Nafila Rahmawati

Read more...
separador

Tuesday, June 20, 2017

Tips MUDIK

Yuk simak langsung tips-tips mudik ala imam jamaah Arhamiyah (Silakan kalo mau ditambahin).

1. Siapkan alat-alat mekanik dasar untuk mudik. Tapi gak perlu membawa kunci roda, dongkrak dan segitiga pengaman, jika tiket pesawat sudah di tangan.

2. Matikan peralatan listrik. Cabut colokan kulkas. Ingat, colokannya saja. Gak usah cabut tempelan-tempelan magnetnya, karena itu kenang-kenangan dari pesta kawinan.

3. Kuncilah semua pintu rumah dan jendela dengan rapat. Jika masih kuatir dan bingung bagaimana mengunci yang baik, pelajari teknik submission di video-video wrestling

4. Pastikan semua sudah terkunci rapat, kecuali hati. Karena pada dasarnya jodoh gak jauh beda dengan maling, ia sering menyusup dari celah yg terbuka sedikit.

5. Jika kamu akan keluar rumah, nyalakan lampu teras. Dan jika kami bersama, nyalakan tanda bahaya.

6. Siapkan uang recehan untuk bayar tol atau beli permen. Uang receh biasanya ada di celah-celah dompet, kembalian dari swalayan yang masih ada sisa selotipnya.

7. Jaket tebal akan melindungimu dari kedinginan. Sementara muka tebal melindungi dari tagihan.

8. Harga antimo, 2500 rupiah. Sementara harga kantong kresek cuma 500 rupiah. Kamu tau mana yg lebih dibutuhkan secara ekonomis

9. Jika mudik hanya berdua pasangan, pastikan semua smartphone dalam keadaan full batre dan power bank, biar masing-masing ada kesibukan. Percayalah, masalah-masalah biasanya tercipta dari obrolan gak penting yang gak terkontrol dan melebar.

10. Jaga stamina dan tetap fokus. Kalo sudah ngantuk sebaiknya istirahat. Kalo sudah lemes mampirlah makan. Dan kalo sudah jenuh padanya terus terang saja, gak usah pake alasan “kamu terlalu baik untukku”.

11. Hindari makanan atau minuman yang banyak mengandung gula selama mudik, terutama bagi yang membawa kendaraan, karena dapat menimbulkan efek kantuk dan hilang konsentrasi. Gak perlu terlalu manis, kecuali kamu slank.

12. Jika kamu pria, usahakan selalu sedia botol kosong bekas minuman. Karena kamu sudah terlalu dewasa untuk pakai clodi cuci ulang. Sementara adult diaper hanya diperuntukkan bagi lansia.


13. Jika kamu pria yang sudah menikah, gak perlu bawa perhiasan. Pastikan saja istrimu adalah istri sholehah. Karena sebaik-baik perhiasan adalah istri yang sholehah

14. Mengikut sertakan sopir cadangan gak ada salahnya untuk nyetir secara bergantian. Tapi patut diingat, sopir saja yg boleh ada cadangan. Istri jangan.

15. Jika membawa teman pastikan ia bisa membantumu untuk hal-hal yang sifatnya urgen, seperti mendorong mobil. Jika ia merasa keberatan, suruh diet.

16. Biar gak nyasar, pakailah bantuan GPS (Gunakan Penduduk Sekitar)

17. Bertanyalah seperlunya. Malu bertanya memang sesat di jalan, tapi banyak bertanya disangka wartawan.

18. Konsistenlah dengan arah tujuan. Jangan kayak lagu Kusplus, “ke Jakarta aku kan ke Baliii…”. Ini sebenarnya mau ke Jakarta atau ke Bali?

19. Jika bertemu mantan di kampung halaman, silahkan silaturahmi, tapi jangan berharap lebih. Belajarlah dari Lionel Messi, bahwasanya tendangan jarak jauh saja gak selamanya sukses, apalagi hubungan jarak jauh.

20. Gak perlu merasa paling ganteng diantara pemuda kampung lainnya, kalo kenyataannya di kota kamu ditolak melulu.

21. Sesungguhnya reaksi mencerminkan tingkat kecerdasan emosi seseorang. Kalo ditanya kapan nikah, maka level terendah dari reaksi adalah senyuman. Sementara level terekstrim adalah menarik badik dari sarungnya.

22. Pastikan gak ngajak istri napak tilas di kampung halaman ke tempat-tempat bersejarah yang terlarang, dalam artian tempat-tempat yg pernah kamu lalui bersama mantan. Hati-hati, jangan sampai di pohon masih ada relief namamu dan nama mantan beserta gambar love yang gak simetris

23. Kamu jomblo? Jangan pede kalo sudah bisa dekatin sodara, teman, atau ortu gebetanmu di kampung. Pede-lah hanya jika kamu sudah merasa dekat pada Allah, karena Dia yg Maha mengatur segalanya. Eeeeaa..

Demikian, dan semoga bermanfaat. Jika ada kekurangan mohon maaf, jika lebih mohon dikembalikan.

Read more...
separador

Friday, June 9, 2017

Kaum Bumi Datar

Kalian kenal dengan orang ini? Saya juga tidak kenal, bukan tetangga saya di Bandung. Tapi mari kita kenalan dengan salah-satu ilmuwan terkemuka dunia Islam. Namanya lebih simpel dikenal: Al Battani. Nama lengkapnya panjang: Abū ʿAbd Allāh Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān al-Raqqī al-Ḥarrānī aṣ-Ṣābiʾ al-Battānī. Dengan berjenggot, memakai sorban, Al Battani lebih mirip pemimpin klan yang dibenci jaman sekarang. Padahal, dia adalah ahli astronomi dan matematikawan hebat.
Lahir tahun 858 di Harran (sekarang lebih dikenal dengan Turki), ayahnya adalah pembuat alat2 scientific terkenal, maka tak pelak lagi, sejak kecil, dia terbiasa dengan pelajaran IPA. Dia tidak suka bolos pas pelajaran IPA, dan tidak membenci Matematika. Tumbuh-lah Al Battani menjadi penyuka astronomi. Dia mengamati bintang-gemintang, matahari, bulan, dia mengembangkan begitu banyak pengetahuan dunia ini.
Salah-satu penemuannya yang paling terkenal adalah menghitung bahwa satu tahun terdiri dari 365 hari 5 jam 46 menit dan 2 detik. Wah jaman itu, tahun 858, jangankan HP android, sepeda BMX saja belum ada di benak orang2. Dunia 'masih gelap', kagak ada itu lampu neon, lampu minyak sih ada, tapi Al Battani, sudah bisa menghitung tahun dengan akurat, membuktikan bahwa tanggalan kita kelebihan beberapa jam loh. Atau kalian benci sekali dengan persamaan trigonometri, yang harus dihafal bahwa tangen sama dengan sinus dibagi cosinus. Belum lagi akar tangen, bla-bla-bla... Arghhhh... itu nyebelin pelajarannya, maka ketahuilah, Pakde Al Battani inilah yang menemukannya. Trigonometri juga karib dengan astronomi, tidak heran dia menemukan persamaan ini.
Dan ketahuilah, Islam juga karib sekali dengan astronomi. Dalam agama Islam, penentuan bulan Ramadhan, hari raya, melewati perhitungan rumit dan juga lihat hilal. Penentuan kapan adzan maghrib, isya, dll, lihat benda langit, ini, itu, semua membutuhkan ilmu astronomi. Bahwa, bumi bergerak mengelilingi matahari, bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, dan seterusnya. Bahwa Bumi itu bulat, Ndro.
Maka, mengherankan sekali, jika hari ini, ada sekelompok orang yang asyik banget melabeli pemeluk agama Islam dengan: "kaum bumi datar". Siapapun muslimnya, dia langsung nyolot, "Dasar lu kaum bumi datar". Ew, siapa sih orang2 ini? Duuuh, orang2 ini tidak pernah belajar sejarah, tidak pernah tahu apapun soal astronomi dalam agama Islam. Hanya karena ada 1-2 orang Islam yg bilang bumi ini datar, bukan berarti 1 milyar muslim lainnya bilang bumi ini datar. Lihatlah, AL Battani, seribu tahun silam dia bahkan sudah bisa menghitung tahun. Orang2 ini, entah apakah karena keterbatasan pengetahuannya, atau kebenciannya, sengaja betul melabeli Islam itu 'bodoh' soal astronomi.
Terakhir, ijinkan saya memberitahu kalian sebuah sejarah. Dari sekian banyak ahli astronomi Islam, kenapa saya mengambil AL Battani? Karena dialah penulis banyak karya, salah-satunya buku Kitāb az-Zīj ("Book of Astronomical Tables"). Saya tidak bilang buku ini 100% ide pemikiran Al Battani, karena di dalamnya juga banyak pemikiran astronomer2 sebelumnya seperti Ptolemy. Tapi adalah fakta, kalian tahu Copernicus? Yeah, dialah ashli astronomi yg dikenal dengan pernyataan 'matahari adalah pusat semesta, bukan bumi pusat semesta' tahun 1500-an. Kalian kenal dengan Galileo? Dia juga ahli astronomi yg harus menghadapi Roman Inquisition gara2 bilang bumi yang memutari matahari. Maka dua orang ini, menggunakan dan terinsipirasi dari karya2 Al Battani. Copernicus bahkan setidaknya 23 kali menyebut nama Al Battani di dalam tulisannya: De Revolutionibus Orbium Coelestium. Dua ahli astronomi yg lahir 700 tahun setelah AL Battani, 'meminjam' begitu banyak pengetahuan untuk membantah pendapat umum saat itu.
Demikianlah tentang Al Battani. Maka jika ada orang yang masih nyolot memaki pemeluk agama Islam (manapun) dengan sebutan: 'kaum bumi datar', ingatkan dia tentang sejarah. Ingatkan dia tentang, bahkan untuk urusan menentukan adzan shalat saja, Islam menggunakan ilmu astronomi. Tapi tidak perlu bertengkar dengan orang2 ini, karena repotnya bertengkar dengan mereka, justru kita yang akan disuruh belajar sejarah dan dimaki "sumbu pendek".
Entahlah. Bingung, bingung memikirkan kelakuan orang jaman sekarang.
**foto adalah 'modern artist's impression' dari AL Battani. Jaman itu belum ada kamera, jd kagak ada yg sempat selfie bareng Pakde ini.
***silahkan share kemana2, tidak perlu lagi minta ijin. bila perlu print, tempel di tiang listrik, mading sekolah, buletin sekolah, atau kalau mau lebih seru, share ke group yg suka banget maki2 "kaum bumi datar".
Read more...
separador

Wednesday, May 31, 2017

Nafkah adalah...

"Mau pinjem lagi, Mbak?" Tanyaku pada perempuan paruh baya di depanku.

Perempuan yang sudah setahun ini bekerja di rumah kami untuk bantu beberes urusan rumah, cucian, dan kawan kawannya.

Ia mengangguk.

"Buat apa kalo boleh tau?" Selidikku. Bukan apa apa, seingatku pekan ini adalah pekan terakhir dimana ia baru saja melunasi hutangnya lewat mekanisme potong gaji setiap minggunya. Masa udah mau pinjem lagi?

"Maaf bu.. saya butuh banget buat bayar uang masuk sekolah bungsu saya, Bu.."

Ku lihat ada pendar sedih di matanya. Mungkin antara rasa nekat, khawatir, dan malu jadi satu.

Lalu teringat beberapa hari kemarin. Saat Mbak ART kami ini keceplosan bercerita bahwa semua beban kebutuhan rumah, termasuk bayar kontrakan dan sekolah anak anak, ada di pundaknya.

Upah suaminya sebagai buruh kasar sehari hari, konon hanya berubah menjadi beberapa kotak rokok. Menguap hilang dengan cepat dalam beberapa hari saja. Lalu menyisakan semua pemenuhan kebutuhan berada penuh di panggul sang istri.

Ah, Allah..

***

"Bibi besok dateng?" tanyaku pada asisten rumah tangga di rumah ibu ku.

Saat itu, kami sekeluarga sedang menginap beberapa hari dan butuh bantuan untuk menyelesaikan tumpukan cucian dan setrikaan.

Wanita muda sederhana itu mengangguk riang. "Insyaallah masuk, Neng. Bibi lagi ngejar setoran. Jadi hari libur juga masuk. Biar cepet kekumpul uangnya.."

"Uang buat apa, Bi?" tanyaku iseng. Penasaran.

"Buat bayar sekolah, Neng. Itu.. anak sulung istri pertama suami Bibi mau kuliah. Bibi disuruh cari buat uang pangkalnya.."

Jawabannya membuatku diam.

"Dia yang kawin berkali kali, kenapa Bibi yang harus nanggung duit sana sini?" Ceplosku tak tertahan.

Ia cuma menggeleng sambil tersenyum. Beranjak pamit meneruskan pekerjaannya merapihkan baju.

Ah, Allah.. tiba tiba saja ada sakit yang menyesak nyesak naik ke ulu hatiku..

***

Ku kira menghindarnya lelaki dari soal nafkah menafkahi ini hanya ada dalam kisah keluarga di bawah garis sejahtera. Cuma ada di lingkungan ekonomi menengah ke bawah.

Sampai ku temui sendiri mereka. Keluarga dengan suami yang berlatar pendidikan di atas rata rata.

Istrinya pontang panting bekerja, dari pagi sampai malam. Mencoba memenuhi semua kebutuhan yang ada. Mulai dari cicilan rumah, urusan dapur, sampai sekolah anak anak.

Suaminya -si lelaki dengan pendidikan di atas rata rata itu- memilih menganggur dengan alasan "belum ketemu pekerjaan yang pas".

Pas dengan apa?
Entahlah. Mungkin yang pas dengan standar gengsinya..

Lelaki yang bahkan ketika sang istri mengajukan keinginan untuk resign demi bisa mengasuh anak anak di rumah dengan tangannya sendiri, malah justru balik menghardik.

Menyebut nyebut kasar, jika resign itu dilakukan, lalu bagaimana semua kebutuhan rumah tangga ini akan dibayar?!

Aku cuma bisa bengong mendengar curhatan semacam itu ditumpahkan. Semua kata penghiburan sok bijak yang sudah kusiapkan, menghambur pergi entah kemana..

***

Mas Bro, bukankah memberi nafkah adalah tugas inti dari seorang suami? Bukankah itu adalah bagian dari perbuatan yang akan kau pertanggung jawabkan di akhirat nanti?

Hey Mas Bro, tidakkah kau tahu bahwa meski istrimu menghasilkan uang, tak akan pernah sedikitpun menggugurkan kewajibanmu soal nafkah? Jika pun dengan sukarela ia berikan gajinya untuk dikelola dalam rumah tangga, itu adalah sedekah baginya. Sedang kewajibanmu, akan tetap selalu ada.

Memberi nafkah -kata Ustadz Budi Ashari- adalah bagian dari qawwamah. Aksi nyata kepemimpinan suami. Sekaligus penjagaan atas harga diri.

Nafkah adalah pembuktian cinta seorang suami pada keluarganya. Memastikan kesejahteraan anak istri yang ada di bawah kepemimpinannya.

Nafkah adalah cara seorang lelaki bertanggung jawab, pada Ayah mertua yang dulu ia jabat semasa akad. Bahwa anak perempuan yang sedari lahir dibesarkan dengan penuh cinta dan dipenuhi segala kebutuhannya, akan juga ia bahagiakan dengan kadar yang sama..

Nafkah adalah cara seorang Ayah memberi contoh konkrit pada anak lelakinya. Bahwa lelaki yang berani mengajak perempuan untuk hidup bersama, adalah lelaki yang mampu memberikan kehidupan yang layak baginya. Bahwa memberi nafkah adalah tugas paling terhormat lelaki dalam titelnya sebagai seorang suami..

Lebih dari itu,

Nafkah, Mas Bro.. adalah cara-mu melayakkan diri atas sebutan Qur'an pada dirimu, bahwasanya "Kaum lelaki adalah pemimpin bagi kaum perempuan.." (An Nisa : 34).

Play hard, but work harder. Karena harga dirimu terletak pada kerja kerasmu..

❤Jayaning Hartami

Read more...
separador

Sunday, May 28, 2017

Puasa Kekinian

Berikut hal-hal kekinian bulan Ramadhan yang seharusnya diperbaiki.

1. Shalat tarawih, tapi tidak shalat isya. Lebih-lebih, shalat isya di rumah, baru datang ke masjid pas tarawihan. Lebih-lebih, datang ke masjid hanya buat nongkrong, cuci mata, kagak shalat sama sekali. Jangan lakukan yang beginian.

2. Bukber (alias buka bersama) di resto/hotel atau di manalah, tapi tidak shalat maghrib. Bukber bareng teman itu seru, sekalian silaturahmi. Apalagi ditraktir. Wah seru. Tapi pastikan shalat maghrib tetap ditegakkan. Nah, ada yg lebih kacau lagi, ikut bukber tapi nggak puasa. Mana makannya paling banyak pula. Ndro, situ memang ujian buat teman2nya.

3. Sibuk selfie di masjid. Ayo, masjid itu bukan tempat wisata. Seharian kita sudah bebas mau selfie di mana saja, tidak perlu ditambahi pas di masjid. Jika lagi ceramah, dengarkan dgn baik, bukan malah update foto, update status. Pun main whatsapp, line, bbm. Duuh, hidup tidak sebercanda itu juga. Buat amannya, HP memang tidak perlu dibawa sama sekali. Shalat paling cuma berapa menit, kita bebas main HP 23 jam lainnya seharian.

4. Puasa pol, tapi shalat lima waktu nggak. Yang satu ini sejak jaman dinosaurus hingga jaman android kekinian memang rumit sekali. Banyak yang bisa puasa ramadhan pol sebulan, tapi shalat lima waktunya bolong-bolong. Semoga pas ramadhan, bisa pol juga shalatnya, pun setelah ramadhan. Apalagi yang jomblo, situ tahan menjomblo bertahun2, masa’ shalat 5x sehari saja nggak kuat.

5. Ngurusin badan. Puasa itu betul, bisa jadi momen buat ngurusin badan. Asyik lihat timbangan. Tapi bulan Ramadhan bukan itu tujuannya. Nggak ada: ‘hai orang beriman, berpuasalah, agar besok kamu jadi kurus’. Lagian, kalaupun pas puasa turun 5 kilogram, ntar habis lebaran malah naik 10 kilogram.

Kurang lebih demikianlah. Jika kalian mau nambahi, silahkan tulis di kolom komentar.

*Tere Liye

Read more...
separador

Friday, May 19, 2017

Usia

Waktu kita masih kecil, boleh jadi, di kelas, kita adalah orang paling muda. Dan kita senang dengan fakta tersebut, menjadi yang paling muda diantara yang lain. Beranjak besar, kita juga masih sering menemukan hal tersebut, sebagai yang paling muda di antara sekitar, menyenangkan.

Tapi waktu tidak terasa melesat sangat cepat.

Dulu, pemain bola yang sedang top-topnya, usianya berbeda belasan tahun, dia lebih tua. Sekarang, usia pemain sepakbola yang sedang top-topnya ternyata lebih muda dibanding kita. Artis, pesohor, yang dulu jaraknya jauh dengan kita, seolah mendongak ke atas, sekarang kitalah yang bertahun-tahun lebih tua, menatap ke bawah.

Dan perlahan tapi pasti, di antara sekitar, kita tidak lagi menjadi yang paling muda. Bermunculan orang-orang yang lebih muda. Di sekolah, bermunculan adik-adik kelas. Di kampus, bermunculan angkatan baru. Di kantor, staf-staf yang lebih muda wara-wiri di sekitar kita, dan boleh jadi, mereka ternyata bekerja lebih baik, lebih pintar dan lebih segalanya dibanding kita.

Waktu melesat dengan cepat sekali. Mau kita menyadarinya atau tidak, kita tidak bisa menghentikan secara fisik tubuh kita semakin tua. 10 tahun lalu? Di mana kita? Hari ini, lihatlah di mana juga kita berada. 5 tahun lalu? Apa yang kita lakukan, hari ini, pun lihatlah apa yang sedang kita lakukan. Apakah kita tidak pernah khawatir sekali saja, tidak pernah melihat ke belakang, melakukan evaluasi, apakah kita memang telah berjalan sesuai yang kita cita-citakan, atau boleh jadi, bahkan hingga hari ini, kita tidak tahu apa sih yang sedang kita lakukan, tujuan, entah kemana sebenarnya?

Tuliskan usia kita di atas secarik kertas, tatap lamat-lamat. Jika di sana awalnya sudah angka 2, maka kita bukan lagi remaja. Jika di sana awalnya sudah angka 1, maka jelas kita tidak lagi kanak-kanak.

Kita tidak lagi menjadi yang termuda dalam banyak hal. Pikirkanlah usia kita. Apa yang telah kita lakukan selama ini? Apakah prestasi? Atau hanya menghabiskan waktu tiada berguna. Semoga itu bermanfaat memperbaiki banyak pemahaman.

*Tere Liye

Read more...
separador

Tuesday, May 2, 2017

"25 PENYAKIT PENYEBAB KONFLIK DALAM RUMAH TANGGA

"25 PENYAKIT PENYEBAB KONFLIK DLM RUMAH TANGGA YANG HARUS DIHINDARI"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Adalah sebagai berikut:

1. KAPALAN:
Kagak Patuh Al-Qur'an (Anggota Keluarga Sering Melanggar Syari'ah).

2. KUTILAN:
Kurang Tau ilmu Pernikahan (Kurang Memahami Hak dan Kewajiban Suami-Istri, Hak dan Kewajiban sebagai Orang Tua dan Anak, ilmu Pengasuhan dan Pendidikan Anak).

3. KURAP:
Kurang Rapat (Kurang Pertemuan dan Komunikasi Antar Anggota Keluarga).

4. KUTUAN:
Kurang Tau Arah dan Tujuan (Tidak Memiliki Visi dan Misi Keluarga).

5. KUSTA:
Kurang Sabar Meraih Cita (Kurang Sabar dalam menjalani Proses di masa-masa Kesulitan, Kurang Sabar dalam Menunggu Keadaan menjadi Lebih Baik).

6. KUDIS:
Kurang Duit, Selalu Habis. (Tidak pernah merasa Cukup akan Harta yang diterima. Tidak bisa Hidup Sederhana).

7. KUMEL:
Kurang Menghargai Lawan (Tidak Membangun Sikap Saling Menghormati dan Menghargai Antar Keluarga).

8. KUCEL:
Kurang Cerita Ditel (Kurang Mengungkapkan Harapan secara Detail kepada Anggota Keluarga Lainnya)

9. KADAS:
Kagak Adil dan Seimbang (ada hal yang terlalu berlebihan di dalam Keluarga).

10. BISULAN:
Bila Sekedar Uang, Lancar. (Hubungan Keluarga Sekedar Transaksi Ekonomi).

11. MENCRET:
Mencari Yang Ribet (Mempersulit Diri, Tidak Mencari Kemudahan dalam Menjalani Kehidupan).

12. SEMBELIT:
Sedekah, Memberi, Berbagi,
Sangat Pelit.

13. MERIANG:
Menengok istri Jarang (Kurang Terpenuhinya Kebutuhan Biologis Pasangan).

14. KORENGAN:
Koordinasi Enggan Dilakukan (Tidak ada Kerjasama Antar Anggota Keluarga).

15. TIPES:
Tidak Peduli Perasaan (Bila ada Salah Satu Anggota Keluarga bersifat Egois dan Kurang Berempati Terhadap Orang Lain).

16. DIARE:
Dibiarin Aje..! (Tidak Peka Terhadap Permasalahan atau Tidak Mau Berupaya Menyelesaikan Masalah).

17. ASMA:
Asal Menyapa (Pola Hubungan Tidak Bermakna, Pola Komunikasi Tidak Berbobot).

18. ASAM URAT:
Abaikan Simpanan Amal Untuk Akhirat (Keluarga yang Tidak Mempersiapkan Kehidupan Akhirat)

19. ENCOK:
Enggan Cocok (Lebih Banyak Mempermasalahkan Perbedaan Dibanding Mencari Kesamaan).

20. KANKER:
Kehilangan Etos Kerja.

21. MUAL:
Mengabaikan Urusan Halal (Keluarga Tidak Memperhatikan Kehalalan Sumber Harta dan Makanan yang dimakan).

22. JERAWAT:
Jarang Berdo'a Lewat Sholat (Tidak Meminta Pertolongan Alloh SWT dengan Mendekatkan Diri kepada-Nya).

23. INFLUENZA:
Intervensi Luar Menambah Masalah Aza... (Adanya Permasalahan yang ditimbulkan dari Pihak Luar).

24. JANTUNG:
Jarang Berhitung (Bersikap Tanpa Mempertimbangkan Baik Buruknya).

25. MALARIA:
Mencari Pelarian (Memilih Untuk Lari dari Masalah dengan Mencari Pelarian dalam Hal Keburukan).

Insyaa ALLOH...
bahwa Kebahagiaan Rumah Tangga bisa Kita Raih, jika Kita menghidarkan diri dari 25 Penyakit Penyebab Konflik dalam Rumah Tangga tersebut.

Wallohu a'lam.

Bahagia itu BUKAN TAKDIR,
Tapi adalah PILIHAN.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Read more...
separador

Monday, May 1, 2017

Every soul will taste death... (2)

Minggu, 8 Januari 2017, sore yang mendung, aku dan adik perempuanku bergegas menuju rumah sakit tempat nenek (kami menyebutnya "mbok") dirawat. Setelah mendapat kabar dari bapak kalau mbok kritis, pikiran kami menjadi tak tenang, kacau, dan semua jadi tergesa-gesa. Mandi dengan cepat, berpakaian dengan kilat. Kami meluncur ke rumah sakit sekitar jam setengah empat. Berusaha sampai sana sesegera mungkin.

Belum seperempat perjalanan menuju rumah sakit, rintik hujan mulai berjatuhan. Kami yang mengendarai motor otomatis berhenti demi untuk mengenakan jas hujan. Kami kembali melanjutkan perjalanan diiringi hujan yang makin menderas tak keruan. Punggung tanganku yang terkena tetesan hujan berasa seperti ditusuk-tusuk benda kecil-kecil yang tajam. Aku meringis tertahan. Matahari bersembunyi di balik luasnya awan abu-abu yang kian menghitam. Menyisakan sinar berupa bulatan kecil putih pucat.

Setengah perjalanan menuju rumah sakit, tak kudapati setetes hujan pun. Demi menghemat waktu, kami tetap mengenakan jas hujan yang masih basah. Di sepanjang perjalanan, kulihat sang surya masih bersinar dengan gagahnya. Jingga, orens, merah, ungu, perpaduan warna indah membentuk panorama senja yang cerah. Aku paling suka menyaksikan detik-detik tenggelamnya sang raja siang. Tapi tidak untuk saat ini…

Berada di keramaian jalan, entah kenapa tiba-tiba aku merasa seperti berada di dalam kegelapan, sunyi, dan sendirian. Khawatir. Takut. Seperti akan ada yang hilang. Tanpa ku sadari setetes bulir air menggelinding di pipiku. Disusul kemudian satu tetesan lagi. Bukan, bukan gerimis ataupun hujan. Ya Tuhan, aku menangis. Tapi  tak begitu kuhiraukan, karena aku harus kembali fokus ke jalan. Melamun saat berkendara sangat berbahaya.

Kami tiba di parkiran rumah sakit sekitar pukul setengah lima. Segera kami melepas dan melipat jas hujan. Tanganku sigap meraih handphone dari dalam tas adikku. Ku dapati ada tiga panggilan tak terjawab dari bapak dan satu pesan dari ibuk. Ku abaikan panggilan tak terjawab itu, fokusku pada pesan yang tertulis “Mboke meninggal dunia, siap siap ngomah”

Demi membaca pesan singkat itu, hatiku hancur luluh lantak seketika. Air mata yang dari tadi kutahan akhirnya bendungannya jebol juga. Menderas di pipi, panas, dan pedih. Belum pernah aku merasakan kehilangan seseorang dengan cara seperti ini. Mbok yang bagai ibu ke dua-ku, yang merawat dan menemaniku bermain sejak aku kecil, kini telah tiada. Tuhan, kenapa Kau memanggilnya secepat ini…??

Aku tahu adikku juga sama terpukulnya dengan kejadian ini. Tapi ia berusaha sekuat tenaga untuk terlihat tegar. Ia memeluk dan menenangkanku. Lalu kami segera berusaha menemukan keberadaan ibuk di area rumah sakit. Tak memerlukan waktu lama, akhirnya kami melihat sosok perempuan yang kami kenali sebagai ibuk kami. Dari kejauhan ia terlihat bingung dan resah. Kami mendekatinya dan kami temukan kedua mata sembab itu.

Ya Tuhan...

Kami tahu, kematian pasti menghampiri kami, kapanpun, dan dimana pun kami berada dengan cara yang Engkau tentukan. Tidaklah bisa kami mempercepat ataupun memperlambat datangnya malaikat maut menghampiri kami. Tapi sungguh, menjadi saksi sebuah kematian orang yang kami sayang sangatlah berat dan pedih. Kami pun tau Tuhan, bahwa ini adalah salah satu dari sekian jenis ujian dari Mu. 

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan. [QS. Al-'Ankabut: Ayat 57].

Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS Al-Hijr: Ayat 5]. 

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar," [QS. Al-Baqarah: Ayat 155].

Tambahkanlah kami Tuhan...

Jadikanlah perpisahan mbok kami sebagai akhir yang baik, tempatkanlah mbok kami di tempat terindah di sisi-Mu ya Tuhan...
Dan...
Jadikanlah kami semua tetap dalam iman dan Islam sampai ajal menjelang...



Read more...
separador

Yang Telah Lama Pergi (baca sampai selesai, diresapi)

Tempat tidur kita lebih empuk, tapi kenapa tidur kita tidak lebih nyenyak dibanding orang tua kita dulu yang hanya tidur di atas tikar.

Rumah kita lebih luas, banyak kamarnya, tapi kenapa tidak terasa lapang dan menenangkan dibanding orang tua kita dulu yang hanya punya rumah sempit dan terbatas.

Mobil, motor, kendaraan kita lebih hebat, tapi kenapa perjalanan yang kita lakukan terasa lama, lambat, menyesakkan dibanding orang tua kita dulu yang kemana-mana jalan kaki.

Makanan kita lebih lezat dan berlimpah, tapi kenapa tidak menyehatkan secara fisik maupun jiwa dibanding orang tua kita dulu yang makan seadanya, terbatas pula.

Semua teknologi membuat kita menghemat banyak hal, masak air pakai dispenser, nyuci pakai mesin cuci, semua bisa dihemat waktunya, tapi kenapa, kita selalu merasa kurang, selalu dikejar-kejar waktu dibanding orang tua kita dulu yang semua serba manual.

Hari ini, kehidupan modern terasa begitu megah, hebat dan canggih, tapi sungguh, kenapa kita semakin beringas, sikut2an, ambisius, dibanding orang tua kita dulu yang kuno dan tertinggal.

Hari ini, kehidupan modern terasa begitu menakjubkan, hotel mewah, pesawat mewah, internet cepat, komunikasi melesat, semua ada, tapi entah kenapa, kebahagiaan tidak kunjung menetap di hati kita, kita lebih sibuk pamer, saling mengumumkan, dibanding orang tua kita dulu yang bahkan tidak punya listrik di rumahnya.

Apa yang hilang dari kehidupan kita?
Boleh jadi: keberkahan.
Yang telah lama pergi. Meninggalkan kita.

*Tere Liye

Read more...
separador

Monday, April 17, 2017

27 TANDA-TANDA ANDA SUDAH MENJADI HAMBA DUNIA

1. Anda tidak bersiap-siap saat waktu sholat akan tiba.

2. Anda melalui hari ini tanpa sedikit pun membuka lembaran Al-Qur'an lantaran Anda terlalu sibuk.

3. Anda selalu berfikir setiap waktu bagaimana caranya agar harta Anda semakin bertambah.

4. Anda marah ketika ada orang yang memberikan nasihat bahwa perbuatan yang Anda lakukan adalah haram.

5. Anda terus menerus menunda untuk berbuat amal soleh. “Aku akan mengerjakannya besok, nanti dan seterusnya.”

6. Anda sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.

7. Anda selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi sehingga mengabaikan amal ibadah

8. Anda tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil.

9. Anda tidak mampu untuk segera berhenti berbuat yang haram, dan selalu menunda bertaubat kepada Allah.

10. Anda tidak kuasa berbuat sesuatu yang diredhai Allah sekiranya perbuatan itu boleh mengecewakan orang lain.

11. Anda sangat menumpukan perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin Anda miliki.

12. Anda merencanakan kehidupan hingga jauh ke hadapan.

13. Anda menjadikan kegiatan belajar agama sebagai pengisi waktu luang saja, setelah sibuk bekerja

14. Anda memiliki teman-teman yang kebanyakannya tidak mengingatkan Anda kepada Allah.

15. Anda hanya menilai orang lain berdasarkan status sosialnya di dunia.

16. Anda melalui hari ini tanpa sedikit pun memikirkan kematian, bahkan anda benci pada mati dan tidak ingin memikirkannya

17. Anda meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.

18. Anda merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.

19. Anda tidak kuasa mengubah gaya hidup Anda yang suka berfoya-foya, walaupun Anda tahu bahwa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.

20. Anda diberi nasihat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi Anda beralasan bahwa beginilah satu-satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.

21. Anda ingin menikmati hidup ini sepuasnya-puasnya

22. Anda sangat perhatian dengan penampilan luar Anda.

23. Anda meyakini bahawa kematian dan hari kiamat masih lama dan lama datangnya.

24. Anda ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi Anda sedikit pun tidak mendapat pembelajaran dari kematiannya.

25. Anda mengerjakan sholat dengan tergesa-gesa agar segera melanjutkan pekerjaan.

26. Anda tidak pernah berfikir bahwa hari ini boleh jadi hari terakhir Anda hidup di dunia.

27. Anda merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang Anda miliki, bukan merasa tenang dengan mengingati Allah.

- Semoga Allah melindungi kita dari hal tersebut dan semoga kita termasuk golongan hamba-hamba Nya yang sholeh.

Aamiin...

Read more...
separador

Tuesday, April 4, 2017

Amalan di Bulan Rajab

Hadits-hadits tentang fadlilah amalan di bulan Rajab
~
Banyak diantara kaum muslimin yang mengamalkan amalan-amalan bulan Rajab. Dan setelah kita pelajari, dalil-dalil amalan bulan Rajab tersebut ternyata hadits-haditsnya dla'if, bahkan palsu. Oleh karena itu berikut ini kami ketengahkan diantara hadits-hadits tersebut, agar kita terhindar dari amalan-amalan yang tidak dilandasi dengan dalil-dalil yang kuat.
~
Puasa di bulan Rajab ِ
~
Dari 'Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung. Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan mencatat untuknya berpuasa 1000 tahun. Barangsiapa berpuasa dua hari pada bulan Rajab, maka Allah akan mencatatnya berpuasa 2000 tahun. Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, maka Allah mencatatnya berpuasa 3000 tahun. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka ditutuplah pintu-pintu Jahannam darinya. Dan barangsiapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka dibukalah pintu-pintu surga yang delapan untuknya, yang dia boleh masuk dari pintu manasaja yang ia sukai. Barangsiapa berpuasa lima belas hari di bulan Rajab, maka keburukan-kebur
ukannya akan diganti dengan kebaikan-kebaikan, dan akan ada seorang penyeru dari langit yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni kamu, maka mulailah lagi beramal". Dan barangsiapa menambah (puasa itu) maka Allah 'Azza wa Jalla akan menambah pula kebaikan-kebaikan kepadanya". [Al-Maudluu'aat oleh Abul Faraj, Abdur Rahman bin 'Aliy bin Al-Jauziy, juz 2, hal. 206]
~
Keterangan :
Hadits ini tidak sah dari Rasulullah SAW. Karena dalam sanadnya ada perawi bernama Harun bin 'Antaroh. Abu Hatim Ibnu Hibban berkata, "Tidak boleh berhujjah dengan Harun, karena dia banyak meriwayatkan hadits-hadits munkar.
~
Dari Abu Dzarr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka dia seperti puasa satu bulan. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, maka akan ditutup untuknya pintu-pintu neraka Jahiim yang tujuh. Barangsiapa berpuasa delapan hari di bulan Rajab, maka Allah akan membukakan untuknya pintu-pintu surga yang delapan. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, maka Allah akan mengganti keburukan-keburukannya dengan kebaikan-kebaikan. Dan barangsiapa berpuasa delapan belas hari di bulan Rajab, maka akan ada penyeru yang mengatakan, "Sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu, maka mulailah lagi beramal". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal. 207]
'~
Keterangan :
Hadits ini tidak sah, karena dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Furat bin Saaib. Yahya bin Ma'in berkata : Al-Furat bin Saaib laisa bi syai' (tidak ada apa-apanya). Bukhari dan Daraquthni berkata : matruuk (ia ditinggalkan haditsnya).
~
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulannya ummatku. Maka barangsiapa berpuasa Rajab karena keimanan dan mengharapkan pahala (dari Allah), ia pasti mendapatkan ridla Allah yang Maha Besar, dan Allah akan menempatkannya di surga Firdaus yang tinggi. Barangsiapa berpuasa dua hari di bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan pahala dua kali lipat, dan setiap kelipatan seberat gunung-gunung di dunia. Barangsiapa berpuasa tiga hari di bulan Rajab, maka Allah akan membuatkan antara dia dengan neraka berupa parit penghalang sepanjang perjalanan tahun itu. Barangsiapa berpuasa empat hari di bulan Rajab, maka ia akan diselamatkan dari bala' bencana, dari penyakit gila, kusta dan lepra, dan dari fitnah Masiihid Dajjaal dan dari siksa qubur. Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Rajab, maka ketika keluar dari quburnya wajahnya akan bersinar lebih terang daripada bulan purnama. Barangsiapa berpuasa tujuh hari di bulan Rajab, neraka Jahannam itu mempunyai tujuh pintu yang Allah akan menutupkan darinya, setiap puasa satu hari ditutuplah satu pintu dari pintu-pintu Jahannam itu. Barangsiapa puasa delapan hari di bulan Rajab, surga itu mempunyai delapan pintu yang Allah akan membukakan untuknya, setiap puasa satu hari dibukakan satu pintu dari pintu-pintu surga tersebut. Barangsiapa berpuasa sembilan hari di bulan Rajab, maka ia akan keluar dari quburnya dengan mengucapkan "Laa ilaaha illallooh" (Tidak ada Tuhan selain Allah), dan wajahnya tidak dihadapkan selain ke surga. Barangsiapa berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, Allah akan membuatkan tempat tidur di setiap mil dari shirath (jalan) yang ia bisa beristirahat padanya. Barangsiapa berpuasa sebelas hari di bulan Rajab, pada hari qiyamat ia tidak melihat makanan yang lebih baik darinya melainkan orang yang berpuasa seperti dia atau lebih banyak lagi. Barangsiapa berpuasa dua belas hari di bulan Rajab, maka di hari qiyamat Allah 'Azza wa Jalla akan memakaikan kepadanya dengan dua pakaian, yang satu pakaian itu lebih baik daripada dunia seisinya. Barangsiapa berpuasa tiga belas hari di bulan Rajab, maka di hari qiyamat Allah akan memberikan hidangan di bawah lindungan 'Arsy yang ia bisa memakannya, sedangkan orang-orang pada waktu itu mengalami kesulitan yang sangat. Barangsiapa berpuasa empat belas hari di bulan Rajab, maka Allah Ta'aalaa akan memberikan pahala kepadanya dengan apa-apa yang mata belum pernah melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya dan belum pernah terlintas di hati seseorang. Barangsiapa puasa lima belas hari di bulan Rajab, maka pada hari qiyamat Allah akan menghentikannya pada tempat berhentinya orang-orang yang aman". [Al-Maudluu'aat, juz 2, hal. 205]
~
Keterangan :
Ini hadits palsu, dalam sanadnya ada perawi bernama Al-Kasaaiy, ia tidak dikenal, dan Muhammad bin Al-Hasan An-Naqqoosy, ia tertuduh dusta.
~
Shalat di bulan Rajab
'~
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Rajab adalah bulannya Allah, Sya'ban adalah bulanku, dan Ramadlan adalah bulannya ummatku". Lalu ada yang bertanya, "Ya Rasulullah, apa yang dimaksud dengan perkataan engkau 'Rajab adalah bulannya Allah' ?". Nabi SAW menjawab, "Karena bulan itu dikhususkan dengan ampunan, di bulan itu darah dilindungi (tidak boleh ada pertumpahan darah), pada bulan itu Allah menerima taubat Nabi-nabi-Nya, pada bulan itu Allah menyelamatkan wali-wali-Nya dari tangan-tangan musuh-musuh-Nya. Barangsiapa berpuasa padanya pasti akan mendapatkan tiga hal dari Allah Ta'aalaa. 1) ampunan untuk semua dosa-dosanya yang telah lalu, 2) akan terjaga pada apa yang tersisa dari umurnya, dan 3) aman dari rasa haus pada hari para makhluq dihadapkan di hadapan Allah". Lalu ada orang tua yang lemah bangkit dan berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak kuat untuk berpuasa seluruhnya". Maka Rasulullah SAW bersabda, "Puasalah pada hari pertama, karena satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipat, lalu puasalah pada hari pertengahan bulan, dan pada hari terakhir dari bulan Rajab, maka sesungguhnya kamu akan diberi pahala orang yang berpuasa sebulan penuh. Tetapi jangan kamu lewatkan malam tanggal 1 bulan Rajab, karena malam itu adalah suatu malam yang para malaikat menamakannya Ar-Roghooib (banyak kesenangan-kese
nangan). Dan yang demikian itu karena apabila berlalu malam padamu , tidaklah ada seorang malaikatpun yang dekat kepada Allah di semua langit dan bumi melainkan mereka semua berkumpul di Ka'bah dan sekitarnya, lalu Allah 'Azza wa Jalla muncul pada mereka dengan berfirman, "Wahai para malaikat-Ku, mintalah kepada-Ku apasaja yang kalian kehendaki". Lalu para malaikat berkata, "Wahai Tuhan kami, yang kami hajatkan kepada Engkau adalah agar Engkau mengampuni untuk orang-orang yang banyak berpuasa Rajab". Maka Allah berfirman, "Sungguh telah Ku-lakukan yang demikian itu".
'~
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seseorang yang berpuasa pada hari Kamis, yaitu Kamis yang pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara Maghrib dan 'isyak, yaitu malam Jum'at sebanyak 12 reka'at, pada setiap reka'at membaca Al-Fatihah satu kali, innaa anzalnaahu fii lailatil qodr 3 kali, dan membaca Qul huwalloohu ahad 12 kali, melakukannya dengan dua reka'at salam, dua rekaat salam, dan apabila sudah selesai dari shalatnya lalu membaca shalawat untukku 70 kali, kemudian membaca "Alloohumma sholli 'alaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi", kemudian sujud, dan dalam sujudnya membaca "subbuuhun qudduusun robbul malaaikati war ruuh" 70 kali, kemudian mengangkat kepalanya dari sujud, lalu membaca robbighfirlii warham wa tajaawaz 'ammaa ta'lamu, innaka antal 'aziizul a'dhomu" 70 kali, kemudian sujud yang kedua, lalu membaca seperti yang dibaca pada sujud yang pertama, kemudian ia memohon kepada Allah Ta'aalaa apa yang dibutuhkannya, maka apa yang dibutuhkannya itu akan dipenuhi.
~
Rasulullah SAW bersabda, "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya, tidaklah seorang hamba laki-laki maupun perempuan yang melakukan shalat ini melainkan Allah Ta'aalaa akan mengampuni dosa-dosanya walaupun dosa-dosanya itu sebanyak buih di laut, dan sebanyak daun-daun pohon, dan pada hari qiyamat Allah akan memberi syafa'at beserta 700 orang dari keluarganya. Dan pada hari pertama ia di dalam quburnya, pahala shalat ini akan datang kepadanya, lalu menyambutnya dengan wajah yang berseri-seri dan dengan kata-kata yang manis, ia berkata, "Wahai kekasihku, bergembiralah kamu, karena kamu telah selamat dari segala kesulitan". Maka orang tersebut bertanya, "Siapakah engkau ? Demi Allah, aku belum pernah melihat wajah seindah wajahmu, aku belum pernah mendengar suara pembicaraan yang lebih manis daripada perkataanmu, dan aku belum pernah mencium aroma harum yang lebih harum daripada bau harummu". Maka ia menjawab, "Wahai kekasihku, aku adalah pahala shalat yang telah engkau lakukan pada malam demikian dan pada bulan demikian. Aku datang pada malam ini untuk memberikan hakmu, menghibur dirimu, dan menghilangkan kesepianmu. Dan apabila telah ditiup terompet pada hari qiyamat, aku akan menaungi di atas kepalamu dari panasnya hari qiyamat, dan bergembiralah, maka tidak akan ada habisnya kebaikan dari Tuhanmu selama-lamanya". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal. 124]
~
Keterangan :
Hadits ini palsu yang diatasnamakan Rasulullah SAW, dan di dalam sanadnya ada perawi bernama Ibnu Juhaim Ash-Shufiy, para ahli hadits menganggapnya dia berdusta. [Al-Maudluu'aat juz 2, hal, 124]
~
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa shalat Maghrib pada malam tanggal 1 Rajab, kemudian sesudah itu shalat 20 reka'at, pada setiap reka'at membaca Al-Fatihah dan Qul huwalloohu ahad satu kali, dan membaca salam sepuluh kali salam (melakukannya dengan dua reka'at salam, dua reka'at salam), tahukah kalian apa pahalanya ?". Karena sesungguhnya Ruuhul Amiin Jibril mengajarkan kepadaku yang demikian itu". Kami (para shahabat) menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". Nabi SAW bersabda, "Allah akan menjaga orang itu pada dirinya, hartanya, keluarganya dan anak-anaknya, dan dia akan dilindungi dari siksa qubur, dan akan melewati shirat secepat kilat, tanpa hisab dan tidak pula mendapat 'adzab". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal, 123]
~
Keterangan :
Hadits ini palsu, kebanyakan para perawinya orang-orang majhuul (tidak dikenal).
~
Dari Ibnu 'Abbas, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa satu hari di bulan Rajab, dan shalat empat rekaat padanya, rekaat pertama membaca ayat kursi 100 kali, pada rekaat kedua membaca Qul huwalloohu ahad 100 kali, maka ia tidak mati sehingga ia melihat tempat duduknya di surga, atau diperlihatkan kepadanya. [Al-Maudluu'aat 2 : 123]
Keterangan :
Hadits ini palsu yang diatasnamakan Rasulullah SAW, karena kebanyakan para perawinya orang-orang majhul (tidak dikenal), dan dalam sanadnya ada perawi bernama 'Utsman (bin 'Atho'), ia matruuk 'indal muhadditsiin (ditinggalkan oleh para ahli hadits)
~
Dari Anas bin Malik, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa shalat pada malam pertengahan bulan Rajab sebanyak 14 reka'at, setiap reka'at membaca Al-Fatihah satu kali, Qul huwalloohu ahad 20 kali, Qul a'uudzu bi robbil falaq 3 kali, Qul a'uudzu bi robbin naas 3 kali, dan apabila sudah selesai dari shalatnya lalu membaca shalawat untukku 10 kali, kemudian membaca tasbih, tahmid, takbir dan tahlil 30 kali, niscaya Allah mengirimkan kepadanya 1000 malaikat yang mencatat kebaikan-kebaikannya dan akan menanam untuknya pohon-pohon di surga Al-Firdaus, dan dihapus semua dosa-dosanya yang telah ia lakukan sampai malam itu, dan tidak akan dicatat untuknya kesalahan-kesalahan yang semisalnya pada waktu yang akan datang. Dan setiap 12 huruf yang ia baca dalam shalat itu akan dicatat 700 kebaikan, dan dengan setiap ruku' dan sujudnya akan dibangunkan untuknya 10 istana di surga yang terbuat dari batu permata Zabrajad hijau . Dan dengan setiap reka'atnya akan diberikan 10 kota di surga, setiap kota terbuat dari permata Yaqut merah. Dan akan datang kepadanya seorang malaikat lalu meletakkan tangannya diantara dua pundaknya, lalu mengatakan, "Mulailah lagi beramal, sungguh Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu". [Al-Maudluu'aat juz 2, hal. 126]
~
Keterangan :
Hadits ini palsu, para perawinya orang-orang majhuul (tidak dikenal).
~
~oO[ @ ]Oo~

Read more...
separador

Friday, March 10, 2017

Dia (tidak) cantik

DIA tidak cantik seperti perempuan kebanyakan. Tanpa bulu mata lentik palsu, bibir merah karena gincu, dan senyumnya tidak menggoda melainkan penyejuk kalbu.
Matanya tidak indah pun tidak redup, biasa-biasa saja. Justru terkadang matanya tetlihat bengkak dan sembab. Tapi dia tidak pernah menyembunyikannya dengan maskara, eyeliner dan eye shadow karena memang dia tidak mengerti cara menggunakannya.
Hidungnya juga tidak mancung, pun pipinya tak semulus pualam. Namun, dia tidak mengoleskan pemerah pipi untuk menambah kecantikan. Dia hanya menggunakan bedak biasa, itupun terlihat seperti dia tidak memakai bedak.
Kendatipun dikelilingi teman-teman cantik dengan 'benda' tersebut, dia tak peduli dengan pandangan orang dan tidak pula mau terbawa arus trend. Bukan berarti kudet, hanya saja dia merasa itu tidak perlu dan belum saatnya.
Cantik dengan caranya.
Bersyukur dengan apa yang ada pada dirinya. Biarlah orang mau berkata apa, dia tidak peduli. Yang penting tidak berlebihan dalam 'bergaya' dan tidak pula menarik perhatian kaum Adam.
Sesederhana itu pun dia tak enak hati, sebab masih merasa ada mata-mata 'nakal' yang memerhatikan.
Sulitkah menjadi dia?
Tak ada yang menyukai?
Tak ada yang memerhati?
Sulit memang awalnya. Karena..........

*IslamPos
Read more...
separador

Wednesday, March 8, 2017

Nasib Generasi 2000an

1. Generasi yang lulus tahun 70-80an masih menikmati, lulus kuliah, kerja sebentar, mereka bisa nyicil rumah di kawasan tengah perkotaan. Generasi  yang lulus kuliah tahun 90-an, masih bisalah nyicil rumah, agak minggir dikit lokasinya, kerja 2-3 tahun. Generasi yg lahir tahun 2000-an? Kalian terima nasib, saat kalian lulus kuliah nanti, perlu bertahun-tahun, bertahun-tahun, bertahun-tahun, dan itupun hanya nun jauh di pinggir kota. Karena harga tanah sudah meroket, dan cuma dimiliki kelompok tertentu. Di Jakarta hari ini, hanya 50% penduduknya yang punya rumah sendiri. Tidak terbayang 20-30 tahun lagi.
2. Generasi yang besar tahun 70-80-an, mereka masih biasa melihat pohon pisang, mendengar suara kodok, menatap setu/danau kecil, hamparan sawah, kambing, sapi lewat, dll di sekitar mereka. Generasi yg besar tahun 90-an, juga masih nyisa, meski tinggal sedikit di sekitar rumahnya. Generasi yang lahir tahun 2000-an, kalian harus pergi jauh hanya untuk melihat pohon pisang. Besok-besok, tidak mengejutkan jika anak-anak kecil hanya tahu pohon pisang dari gambar saja. Duluuu sekali, anak-anak malah menggunakan pohon pisang, diikat 3-4 batang, jadilah dia perahu petualangan di atas sungai/setu/danau.
3.  Jaman dulu, sekolah itu masuk jam 7.30, pulang jam 1-an. Selesai. Paling ditambah sore hari, belajar ngaji di masjid/mushalla dekat rumah. Generasi 2000-an, sepertinya seharian dihabiskan di sekolah. Dari pagi, siang, sore. Belum lagi tambahan les ini, kursus itu, dll. Jaman dulu, banyak anak sekolah berangkat hanya bawa buku dua, pulpen satu, beres. Hari ini, tas sekolah anak-anak besar dan berat sekali. Tapi ada bagusnya, anak sekarang jadi lebih susah bolosnya. Jaman dulu, bolos lebih mudah, itu buku masukin ke saku, kabur. Sekarang, bawa2 tas super besar, susah mau kemana2.
4. Anak yang sekolah jaman 70-80an, masih merasakan kemana-mana itu cepat dan mudah (meski cuma naik omprengan). Jarak lima kilometer, bisa ditempuh 5-10 menit. Ajaib kan? Anak yg sekolah tahun 90-an, juga masih bisa berangkat siang, tidak perlu berangkat pagi buta masih gelap. Tapi generasi 2000-an, jarak lima kilometer bisa menghabiskan waktu 60 menit. Semakin lama, penduduk perkotaan menghabiskan waktu banyak sekali di jalan raya. Dulu tidak ada istilah ‘tua di jalan’. Sekarang mobil2, meski semakin canggih, justeru semakin merayap di jalanan.
5. Dulu, lulus kuliah tahun 70-80an, pintar bahasa Inggris, sudah lebih dari cukup dapat pekerjaan bagus. Tahun 90-an, juga masih sakti skill tersebut. Generasi 2000-an, terima nasib, pintar bahasa Inggris, hanya jadi salah-satu poin saja. Itu sih sudah standar. Pencari pekerjaan lain malah ada yang bisa bahasa Inggris, Mandarin, dll, dll. Kalian akan semakin keras bersaing mendapatkan pekerjaan. Tes-nya lebih banyak, seleksinya lebih ketat, pesaingnya tambah buanyak.
Daftarnya masih puanjang. Tapi kita cukupkan sampai di sini saja. Sebagai penutup, sekali lagi sy akan mengulang poin 1, bahwa sesuai data BPS 2016, ketahuilah 48,91 persen penduduk Jakarta tidak punya rumah sendiri (sebagai perbandingan, tahun 1999, angkanya baru 35%).
Saat kalian besok dewasa, angkanya akan lebih sadis lagi. Boleh jadi, 20-30 tahun lagi, 70% penduduk Jakarta hanya nyewa di Jakarta. Rumah hanya dimiliki kelompok tertentu saja. Selamat datang di negeri persewaan dan kontrakan. Bayar uang sewa, listrik, air, keamanan, iuran, dll, seumur hidup, tapi tidak pernah punya rumahnya.
*Tere Liye
Read more...
separador

Wednesday, February 15, 2017

7 Peraturan Jatuh Cinta

Kalian harus menguasai 'peraturan jatuh cinta' sbb:
1. Jatuh cinta itu memulainya amat mudah, tapi menghentikannya susah payah.
Pahami peraturan sederhana ini. Buat kalian yang belum pernah jatuh cinta mungkin tidak tahu, tapi buat yang sekarang lagi patah hati, mereka sudah level S-3 atau profesor pahamnya. Maka, kalau kalian percaya dengan peraturan ini, berhati2lah selalu untuk jatuh cinta, bukan sebaliknya, malah asyik bermain dengan perasaan. Jangan coba2 membuka bendungan hati kalian, nanti jebol tidak terkendali.
2. Jatuh cinta itu tidak pernah rumit. Sederhana. Selalu sederhana. Tapi orang2nya lah yang membuat rumit.
Camkan baik2. Lagi2, buat kalian yang belum pernah jatuh cinta mungkin tidak paham, tapi besok lusa, ketika kalian mencemplungkan diri dalam urusan ini, ingat peraturan tersebut. Kitalah yang selalu membuat rusuh, galau, ribet, bego diri sendiri. Jatuh cintanya sih nggak. Cinta itu selalu simpel. Orang2nya yg rumit. Dalam urusan yang sudah pasti sekalipun orang2 tetap saja membuat rumit, apalagi dengan perasaan tidak jelas, hubungan tdk lurus, lebih rumit lagi.
3. Cinta itu bisa redup, bahkan padam, pun juga bisa menyala tinggi. Tergantung kita.
Bohong banget kalau cinta orang itu terussss saja menyala tinggi. Itu hanya trik pemasaran film, buku2, dsbgnya. Dilebih2kan, biar yang nonton atau baca senang hatinya. Cinta itu persis seperti api unggun. Kita sendiri yang menentukan apakah api unggun itu akan terus menyala atau padam. Nah, kebanyakan, orang2 bahkan sukarela menyiram api unggunnya dengan minyak tanah sekontainer, maka menyala tinggilah dia sesaat, membakar dirinya sendiri, merusak. Tanpa sempat berpikir, apakah perasaannya itu sungguhan atau karena dia tidak mampu mengendalikan diri. Tanyakan ke orang tua kalian, yang membuat pernikahan itu awet hingga 50 tahun, bukan karena cintanya terus menyala tinggi. Tapi karena mereka punya komitmen, kepercayaan. Dengan dua hal tsb mereka memutuskan untuk jatuh cinta lagi, jatuh cinta lagi pada suami/istrinya hingga bertahan puluhan tahun.
4. Jatuh cinta itu tidak bisa membuat kenyang. Pun, jatuh cinta tidak bisa membuat kita produktif.
Saya serius. Memang betul, orang2 bisa saja enggan makan saat hatinya sedang riang karena cinta. Tapi itu tidak membuat kenyang. Come on, lebih penting krisis kelaparan di negara Afrika sana dibanding krisis cinta satu dunia. Jika kalian paham peraturan ini, maka kalian akan tahu: ada banyak hal lebih penting dibandingkan urusan jatuh cinta. Juga benar, orang2 yang jatuh cinta memang lebih kreatif, lebih semangat, tapi itu tidak membuatnya otomatis produktif. Saat dia berhasil membuat novel, lagu atau karya2 monumental, itu karena ybs sendiri memang produktif, bukan karena perasaan tsb. Coba saja lihat, milyaran orang2 jatuh cinta, tdk semuanya jadi pencipta karya masterpiece.
5. Jatuh cinta itu harus diuji, bukan diterima apa adanya
Hari ini, banyak sekali orang2 yang mudah jatuh cinta, lantas bilang, telah kuberikan segalanya untuknya. Aduh, kalian kebanyakan nonton film atau baca buku tentang cinta deh. Jatuh cinta itu butuh diuji, habis2an. Bukan dengan tangan terbuka malah diterima begitu saja. Bahkan dalam fase paling awal, ketika perasan itu mulai berkecambah di hati. Jika kalian menyukai orang lain misalnya, maka silahkan diuji. Minimal uji dengan waktu dan jarak. Apakah perasaan tsb memang semakin besar atau semakin kecil. Habis2an diujinya. Bila perlu disimpan dalam hati selama bertahun2. Jika memang jodohnya, pasti akan jadi. Bukan malah terlihat murahan banget. Di jejaring sosial, berceceran, tumpah bikin becek di mana2 perasaan kita.
6. Jatuh cinta itu bukan alat pembenaran diri.
Contoh paling kacau adalah ketika dua orang sesama jenis bilang mereka jatuh cinta dan maksa menikah? Hello, memangnya dengan kata cinta kita bisa menganulir berjuta peraturan dunia? Bilang semuanya jadi oke dan dibenarkan. Hei, 'cinta' itu bukan argumen. Maka juga saat ada pasangan beda agama ingin menikah, 'cinta' itu bukan alat pembenaran, yang kemudian membuat gugur peraturan lainnya. Kalau pengin melanggar peraturan agama, langgar saja, tidak perlu bawa2 kata cinta. Pahami peraturan ini, cinta bukan alat pembenaran, buat kalian yang mencemplungkan diri dalam perasaan ini, maka 'cinta' bukan alasan kalian menyerahkan segalanya, 'cinta' bukan pembenaran untuk disakiti, 'cinta' bukan pembenaran untuk merusak diri sendiri. Please, jangan mau dibuat bego.
7. Kita yang mengendalikan perasaan, bukan sebaliknya.
Pahami peraturan ini baik-baik. Mau seheboh apapun perasaan itu, kitalah yang mutlak mengendalikan kemudi perasaan. Jangan ijinkan perasaan mengambil-alih. Gunakan akal sehat. Kalian harus tahu, utk orang yang jatuh cinta, bahkan saat yg dicintainya itu jahat, dia tetap saja merasa baik. Saat yg dicintainya itu berkhianat, selingkuh, dia tetap saja punya alasan atau penjelasan baiknya. Padahal, orang sedunia juga tahu itu tindakan bodoh. Kenapa tetap dilakukan? Karena dia membiarkan perasaan mengendalikan akal sehatnya. Jika kita tidak mampu utk mengendalikan kemudinya, minta pendapat orang lain, seperti orang tua, sahabat baik, dengarkan nasehat mereka, bukan sebaliknya.
Silahkan pahami 7 peraturan jatuh cinta ini.
*Tere Liye
Read more...
separador

Tuesday, February 14, 2017

Cowok Norak

Kalian, anak gadis, kalian harus mengenal ciri-ciri cowok norak. Biar kalian paham sekali, dan tidak tertipu gayanya:

1. Punya motor, yang membelikan Ibu-Bapaknya. Bensin? Juga dibelikan Ibu-Bapaknya. Lantas itu motor dia gunakan buat antar-jemput kalian sebagai bukti cinta (sementara Ibunya minta tolong antar ke Pasar, itu anak ogah, malu). Kalian senang punya cowok begini? Duh, itu cowok norak sebenarnya.

2. Punya HP, yang membelikan Ibu-Bapaknya. Pulsa? Ngemis minta pulsa sama Ibu-Bapaknya juga. Lantas itu HP dia gunakan buat whatsapp, nge-Line, dsbgnya sama kalian, berjam-jam, nggak bosan-bosan (sementara Ibunya nanya lagi dimana, dia ogah2an reply, ditunda2 reply-nya, apalagi buat nelpon Ibunya, lupa dia). Kalian cekikikan hepi dapat cowok begini? Duuh, apa kata dunia.

3. Lantas dia bergaya mengajak kalian nonton, traktir makan, pergi ke mall. Padahal seumur2 dia tidak pernah ngajak Ibu-nya nonton, traktir makan, pergi ke mall. Padahal seluruh isi dompetnya dikasih Ibu-Bapaknya. Bergaya sekali ngajak kalian nge-date dengan uang dari Ibu-Bapaknya. Kalian bahagia punya cowok begini? Sumringah digandeng di Mall? Nonton, seolah bioskop milik berdua? Duuh, pikirkanlah dek.

Ini momen yang sangat pas untuk membahas tentang cowok norak ini. Karena hari ini, hari kasih-sayang. Cowok2 norak nan ganjen seperti ini akan sibuk beli bunga dan cokelat demi orang lain. Sibuk ngucapin hari kasih sayang. Sementara Ibu-nya? Disuruh beli cabe keriting di pasar saja dia ogah. Disuruh hal kecil sama Bapaknya saja dia banyak membantah. Jangan harap dia bakal beliin Ibu-Bapak-nya cokelat, beliin kerupuk saja ogah. Bilang I Love U sama Ibu-Bapak saja kagak pernah.

Semoga kalian paham setelah membaca tulisan ini. :)

*Tere Liye
**tulisan ini sarkasme level 10, jika ada yang tersedak saat membacanya, tanggung resikonya.
Read more...
separador

Followers