Friday, June 10, 2016

Jangan GR dulu!

Ingat berita beberapa waktu lalu tentang muslim Rohingnya, yang disiksa di negeri sendiri. Terusir dan terombang ambing di lautan lepas dengan perahu yang alakadarnya entah menuju kemana. Ingat juga kabar muslim Palestina yang gak pernah ada habisnya menderita. Gak tahu hari esok masih bisa hidup atau mati. Begitu berat ujian yang mereka hadapi. 

Bagi kita, mudah saja hidup sebagai muslim di negeri yang penduduknya mayoritas memang beragama Islam. Coba bayangkan saat kita dihadapkan pada ujian/ cobaan hidup seperti mereka? Ujian kita ringan saja, gak ada apa-apanya dibandingkan ujian mereka. Bagaimana dengan kualitas iman kita jika menghadapi ujian ringan saja masih sering mengeluh bahkan putus asa?

Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman" dan mereka tidak diuji? [QS. Al-'Ankabut: Ayat 2].

Bersyukurlah kita masih bisa makan, minum, tidur, dan menjalankan ibadah dengan tenang dan nyaman sehingga kita merasa sudah semaksimalnya mengerjakan apa-apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa-apa yang dilarang Tuhan. Tapi, apakah cukup segitu?

Sebagai muslim, kita memang wajib melaksanakan (mendirikan) salat. Menunaikan puasa dan zakat. Dan berhaji bagi yang mampu (fisik dan finansial), yang biasanya kemudian ditandai dengan gelar "H" di depan namanya.

Aku heran, sebenarnya perlukah "H" itu? 
Jika memang perlu, kenapa cuma rukun haji saja yang dipakai sebagai gelar? Padahal rukun islam kan ada 5. Syahadad, salat, puasa, zakat, dan haji. Mestinya semua juga dijadikan gelar. 
Sy. S. P. Z. H. Muidin, S.H. 
(dibaca begini : Syahadad. Salat. Puasa. Zakat. Haji. Muidin, Sudah Haji)

Buat apa coba "H" itu? Buat tanda kalau sudah berhaji gitu? Nabi SAW juga sudah berhaji, 2x malah, tapi gak lantas jadi H. Muhammad kan?

...

Oke, lupakan soal "H" di depan nama tadi. Itu hak para penunai ibadah haji. Mungkin buat kenang-kenangan dari Arab sana.

Poin yang jadi pertanyaan adalah : kalaupun sudah terpenuhi semua rukun islam, apakah lantas kita bisa (terjamin) dapat reward surga? 
Memang sih, ada yang nyayi "kuncine suwarga, yaiku salat lima waktu"

Jangan GR dulu!

...


Camkan dan resapi ini...

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar. [QS. Ali 'Imran: Ayat 142].

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan, dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, "Kapankah datang pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. [QS. Al-Baqarah: Ayat 214].

Cobaan hidup yang kita alami masih gak sebanding dengan cobaan yang dialami oleh orang-orang terdahulu. Gak sebanding dengan cobaan yang dihadapi saudara kita sesama muslim di luar sana. Lihatlah, bagaimana mereka berjihad, memperjuangkan islam, dan tetap dalam keislaman dalam kondisi apapun. Susah senang tetap pegang teguh agama Allah dan dengan sabar tetap berharap pertolongan Allah akan segera datang. Coba lihat keadaan kita yang serba enak, nyaman, dan penuh dengan kemakluman. Dikasih cobaan dikit aja udah merasa paling menderita di seluruh dunia.

So, sekali lagi, JANGAN KEGEERAN!

Sungguh, aku jadi merasa amal ibadahku sangat-sangatlah kurang. Memenuhi 5 rukun islam saja belum tentu terjamin ke surga, apa lagi yang rukun islamnya masih bolong-bolong. Salat masih sering di-ntar-in, zakat cuma pas bulan Ramadhan (padahal ada zakat harta benda, termasuk penghasilan), hutang puasa yang ditunda-tunda menggantinya, belum berhaji pula. 

Belum lagi urusan hubungan dengan sesama. Dalam hidup bermasyarakat kadang masih terselip rasa iri, dengki, riya' (pamer), sombong, pelit, kikir, bakhil, suka tipu-tipu, suka jelek-jelekin orang lain baik di depan maupun di belakangnya, fitnah, adu domba, hasud, dll. 

Astagfirullah... 
separador

0 comments:

Post a Comment

Followers